Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) meminta pemerintah untuk menggunakan metode penghitungan tarif interkoneksi yang adil.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mencontohkan prinsip keadilan itu bisa dipenuhi bila pemerintah menghitung tarif interkoneksi berdasarkan investasi infrastruktur yang telah digelar operator.
“Kalau ada satu operator yang hanya bangun infrastruktur di satu kota dan ada satu operator lagi bangun di seluruh Indonesia masak tarifnya disamakan?” katanya saat acara buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Rabu (1/7/2015) malam.
Menurutnya, metode penghitungan yang adil tersebut akan dapat merangsang operator untuk menggelar jaringan ke berbagai daerah. “Jadi tidak hanya bangun di satu kota saja.”
Ririek mengklaim Telkomsel paling dirugikan bila kalkulasi tarif interkoneski seperti selama ini tetap berlaku. Apalagi, dia memastikan perusahaanya akan terus menggelar jaringan ke barbagai daerah.
“Ke depan, kalau tarif ditarik sama malah akan merugikan dan mematahkan semangat operator yang akan berinvestasi ke seluruh Indonesia,” ujarnya.
Saat ini pemerintah tengah menghitung ulang tarif interkoneksi. Regulator menginginkan agar tarif interkoneksi turun sehingga tarif ritel antaroperator (off net) juga terpangkas.
Jika hal itu terwujud, pemerintah meyakini trafik antaroperator akan meningkat sehingga pemain seluler tidak perlu berinvestasi tinggi untuk sekedar meningkatkan kapasitas dalam jaringan yang sama (on net).