Bisnis.com, JAKARTA – PT Microsoft Indonesia menunjuk PT Awan integrasi Sandidata (Vibicloud) sebagai Cloud Operating System Network (COSN) pertamanya di Indonesia untuk menggarap pasar komputasi awan di sektor finansial dan perbankan.
Direktur Kemitraan dan UKM Microsoft Indonesia Peter Lydian Sutiono mengatakan Vibicloud akan menyediakan solusi komputasi awan hibrid dan layanan Microsoft Azure kepada para pengguna akhir berdasarkan perjanjian lisensi penyedia layanan.
“Seluruh solusi Vibicloud berbasiskan teknologi virtualisasi Microsoft Hyper-V dengan mengkombinasikan infrastruktur di pusat data privat dan publik atau disebut komputasi awan hibrid,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (23/6/2015).
Presiden direktur Vibicloud Alfonsus Bram mengatakan Microsoft Hyper-V dapat menggabungkan penyimpanan data di tiga infrastruktur berbeda tetapi menggunakan satu platform yang sama.
Virtualisasi memungkinkan beberapa server dari berbagai sistem operasi beroperasi dalam satu server fisik saja sehingga mengurangi pemakaian listrik dan ruang penyimpanan.
“Hal ini membantu perusahaan menghemat investasi TI hingga 50%,” ujarnya.
Selain penghematan, Vibicloud juga tengah mempersiapkan akses langsung menuju pusat data Microsoft Azure di Singapura via sewa jaringan. Akses ini akan meningkatkan keamanan data khususnya bagi pelaku industri finansial dan perbankan tanpa mengurangi kestabilan layanan.
Direktur Teknologi Vibicloud Leonardo Irawan mengatakan para pelanggannya juga tidak perlu cemas dengan proses migrasi karena data dan aplikasi beroperasi dalam jaringan yang sama.
“Maka data dan aplikasi dapat dipindahkan melalui konsep migrasi langsung yang tidak memberikan dampak pada pengguna layanan, sehingga perusahaan dapat tetap menjalankan kegiatan usaha seperti biasanya,” katanya.
Kemudahan ini, lanjut Leonardo, memang untuk mengakomodasi sektor industri perbankan yang memiliki standarisasi teknologi informasi yang ketat. Apalagi, data dan aplikasi utama dari perusahaan akan diintegrasikan ke dalam server milik Vibicloud.
“Pengintegrasian ini memungkinkan data dan aplikasi utama untuk dapat tetap berjalan di server perusahaan, tetapi akan berpindah ke server yang berada di pusat data lain ketika terjadi permasalahan.”