Surabaya Prospektif untuk Penetrasi Produk TI di Indonesia Timur

Wike Dita Herlinda
Kamis, 11 Juni 2015 | 16:50 WIB
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, SURABAYA - Surabaya diincar sebagai pusat distribusi piranti teknologi informasi (TI) dan perlengkapan kantor untuk kawasan timur Indonesia (KTI), mengingat posisinya yang lebih mudah dijangkau ketimbang DKI Jakarta.

Sebab, tren penggunaan gadget dan barang TI di kawasan ini dinilai cukup menguat. Apalagi, di tengah arus pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, preferensi konsumen semakin beralih ke produk-produk dalam negeri.

Direktur Pemasaran PT Datascrip Liana Setiawan menjelaskan demografi Surabaya prospektif untuk dijadikan simpul (hub) perdagangan barang teknologi bagi kebutuhan bisnis. Selain itu, ongkos jasa pengiriman dari Surabaya lebih murah ketimbang Jakarta.

“Saya yakin, kelak Surabaya akan menjadi pusat distribusi produk-produk [TI] di Indonesia Timur. Bahkan, kota terbesar setelah Jakarta ini bisa menjadi sentra layanan servis dan purnajual,” jelasnya, Kamis (11/6/2015).

Selain produk TI, barang-barang lain yang dinilai strategis untuk didistribusikan ke Indonesia Timur melalui Surabaya a.l. produk furnitur dan peralatan kantor (stationary). Menurut Liana, apresiasi dolar AS selain menjadi tantangan juga menjadi peluang bagi ekspansi industri TI.

Dia mengatakan terjadi pergeseran tren pengelola kantor yang lebih memilih membeli furnitur dan stationary dari dalam negeri. Hal itu, lanjutnya, telah tercermin sejak krisis 1998, saat penjualan stationary makin melonjak meski kurs dolar melambung drastis.

Saat ini, tren penggunaan produk TI untuk kepentingan bisnis di Indonesia timur terpantau makin menguat. Hal itu salah satunya tercermin dari jumlah penggunaan Internet di kawasan tersebut yang mencapai rata-rata 1 jam/hari atau setara dengan 35,5%.

Adapun, penggunaan teknologi informasi di kalangan pebisnis paling banyak dilakukan di Papua, yaitu sejumlah 80%. Sementara itu, di kawasan Indonesia timur lainnya paling banyak dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) periode 2015, pengguna internet di Indonesia Timur masih didominasi oleh Bali dengan pangsa pasar 52% dari total pengguna internet di Indonesia sejumlah 88,1 juta orang.

Di Sulawesi, pengguna Internet mencapai 7,3 juta orang (pangsa pasar 8,6%), Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara 5,9 juta orang (6,7%), Kalimantan 4,2 juta orang (4,8%).

 Ketua APJII Semuel Pangerapan mengatakan penetrasi internet tertinggi terdapat di Sulawesi dengan proporsi 39%. Sementara itu, di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, rerata penetrasi internet baru mencapai 35%.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper