Bisnis.com, BALIKPAPAN—PT Telkom Divisi Regional VI Kalimantan menargetkan pembangunan 12 menara sekaligus base transceiver station (BTS) di kawasan perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara dapat rampung pada Juni.
General Manager Telkom Divisi Regional VI Kalimantan Joko Rahardjo menilai infrastruktur jaringan komunikasi di kawasan perbatasan sudah cukup baik. Hingga saat ini, Telkom berhasil membangun menara sekaligus BTS mulai dari Malinau, Nunukan, Sebatik, dan Tiong Ohang.
“Sudah ada 80 lebih menara BTS yang sudah dibangun di kawasan perbatasan Kaltim dan Kaltara. Juni ini ditargetkan 12 menara baru ini sudah selesai pembangunannya,” tuturnya pada wartawan, Selasa (26/5/2015).
Dia mengatakan pembangunan menara BTS tersebut akan terus berjalan sepanjang tahun. namun, Joko tak mengatakan berapa unit menara BTS yang akan dibangun pada semester kedua tahun ini.
Selain itu, dia juga menyatakan minatnya untuk turut bergabung dalam program subsidi yang diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika guna menyediakan infrastruktur komunikasi di kawasan perbatasan Kalimantan.
Pada program itu, kementerian menargetkan pemasangan infrastruktur komunikasi di kawasan perbatasan Kalimantan dapat diselesaikan pada semester kedua tahun mendatang. Adapun bentuk subsidi yang diberikan kepada operator adalah biaya operasional setelah infrastruktur terbangun.
“Kami tidak dalam kapasitas tertarik atau tidak tertarik untuk mengikuti program itu, tapi memang harus menjalani pembangunannya,” jelas Joko.
Menurut Joko, Telkom memang berkomitmen menyediakan layanan komunikasi secara merata hingga ke perbatasan Kalimantan. Menurutnya, saat ini jaringan kabel fiber optic pun hampir sepenuhnya terpasang. Hingga Februari, Telkom memasang 20.000-30.000 kabel fiber optic di Kalimantan.
“Backbone itu sendiri di seluruh Kalimantan ini sudah selesai dibangun semua. Kami juga sudah mengembangkan layanan broadband di perbatasan,” tambahnya.
Dengan adanya pembangunan dan infrastruktur yang telah terpasang, Joko meyakinkan bahwa jaringan komunikasi yang diberikan Telkom dapat menjangkau seluruh Kalimantan. Diakuinya, blank spot Telkom di Kalimantan hampir nihil.
“Selama sudah ada warga yang tinggal di satu daerah, biasanya layanan sudah masuk situ. Blank spot itu mungkin ada kalau misalnya warga menyeberang dari lokasi satu ke lokasi lain. Kan tidak mungkin investasi besar-besaran juga kalau tidak ada yang tinggal di situ,” tutup Joko.