Bisnis.com, JAKARTA−PT Smartfren Telecom Tbk, produsen handphone Smartfren menargetkan pertumbuhan produksi telpon genggam cerdas smartfren berteknologi 4G mencapai 400.000 unit hingga akhir tahun.
Target ini sejalan dengan beroperasinya pabrik rakitan smartfren 4G di Cikarang, Jawa Barat dengan total investasi keseluruhan mencapai US$800.000.
Selain itu, anak usaha Sinar Mas Group ini juga mendongkrak Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi 30 % dalam kurun waktu satu tahun mendatang.
“Hingga saat ini, TKDN masih 28,8%. Mungkin secara pelan kami bisa mendongkrak. Kita juga saat ini butuh industri pendukung.
Saat ini, kita gunakan industri pendukung dalam handphone 4G adalah batry dan cashing. Untuk langsung ke 30%-40% butuh waktu. Saya rasa ini tahap awal. Memang awalnya berat tapi sealnjutnya pasti bisa,” ujar Sukaca Purwokardjono, Head of Devices PT Smartfren Telecom Tbk., Kamis (21/5/2015).
Dalam mendukung layanan konsumen pengguna smartfren 4G, telah disiapkan semua sarana pendukung termasuk wireless, sehingga harganya nanti tidak memberatkan konsumen.
Smartfren memperkirakan pelanggan 4G nantinya bisa mencapai 50 % dari total pelanggan Smartfren yang ada.
Pihak smartfren menginformasikan bahwa ponsel pintar yang diluncurkan dalam waktu dekat tersebut bernama Andromax Haier C4 dan Andromax Haier G4 serta satu produk Mifi router.
Dalam mendukung hal ini, pihak Smartfren telah mempersiapkan jaringan infrastrukturnya di seluruh Indonesia, yakni di kota-kota besar yang sudah ada selama ini.
