Big Data Tingkatkan Efisiensi Layanan

Agnes Savithri
Rabu, 29 April 2015 | 20:19 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Big data mengklaim dapat meningkatkan efisiensi layanan perusahaan dengan memanfaatkan hasil analisis. Hasil tersebut digunakan untuk melihat pola perilaku konsumen sehingga memberikan solusi yang tepat.

Chief Solution Architect PT Teradata Indonesia Fajar Muharandy mengungkapkan masih ditemukan banyak pemahaman yang salah terkaitbig data. Data ukuran besar ini seringkali diasumsikan sebagai storage, padahal big data berkaitan dengan pemanfaatan data dengan jumlah yang besar.

“Terminologi big data sebenarnya bukan masalah teknologinya, tetapi pada umumnya big data adalah data dalam ukuran besar yang tidak pernah dianalisis sebelumnya,” ujar Fajar di Jakarta, belum lama ini.

Menurutnya, data berukuran besar ini sudah ada sejak dahulu. Namun, ada dua alasan mendasar mengapa data tersebut tidak diolah. Pertama, besarnya ukuran data yang tersedia tidak bisa dikelola. Kedua, sebagian pihak merasa data tersebut kurang penting.

Saat ini teknologi  semakin murah sehingga membuat big data mampu dianalisis dan menghasilkan pola-pola perilaku tertentu. Fajar mencontohkan pemanfaatkan big data untuk perusahaan penerbangan.

Pola pembelian dapat terlihat ketika konsumen sedang mencari tiket tujuan Jakarta—Yogyakarta melalui situs. Sebelum mengkonfirmasi pembelian, konsumen melihat pula informasi rute tujuan Jakarta—Solo. Perilaku ini terekam melalui history yang tersimpan di data basesitus.

Setelah dianalisis, sebagian besar pembeli menunjukkan pola serupa. Hasil analisis data dapat digunakan oleh perusahaan penerbangan untuk menambahkan layanan penerbangan tujuan Jakarta—Solo, karena ternyata tujuan utama konsumen adalah Solo bukan Yogyakarta. Namun, jam penerbangan Jakarta—Solo yang disediakan tidak memadai sehingga konsumen memilih tujuan Yogyakarta sebagai tujuan terdekat.

Jika tidak ada hasil analisis data, perusahaan penerbangan memiliki kemungkinan menambahkan layanan rute Jakarta—Yogyakarta karena rute tersebut selalu full booked. Sayangnya, menurut Fajar hingga saat ini pemanfaatan big data di Indonesia masih kurang. Padahal big data bisa dimanfaatkan juga untuk meningkatkan layanan publik yang disediakan oleh pemerintah.

Menurut laporan International Data Corporation (IDC), investasi sektor big data and analytics mengalami peningkatan yang pesat. Prediksi IDC pada 2015 belanja big data di kawasan Asia Pasific akan mencapai US$1,61 milyar. Jumlah ini meningkat 355% lebih tinggi dibandingkan 2014.

Sedangkan di Indonesia, 70% perusahaan mulai menunjukkan ketertarikan untuk meningkatkan sektor IT dan 60% berencana anggaran dana untuk big data. Pada perkembangnya, big data akan mengarah pada integrasi data berbagai sektor industri. Integrasi data ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan semua sektor

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper