Mantan 'Bos' Nokia Pimpin Ericsson Indonesia

Samdysara Saragih
Kamis, 22 Januari 2015 | 19:40 WIB
Thomas Jul (kiri), saat masih menjadi head of Swedish mobile infrastructure maker Ericsson in Eropa Tengah./Budapesttimes.hu
Thomas Jul (kiri), saat masih menjadi head of Swedish mobile infrastructure maker Ericsson in Eropa Tengah./Budapesttimes.hu
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Ericsson Indonesia selama satu bulan ini rupanya punya presiden direktur yang baru. Thomas Jul, nama sosok itu, resmi bertugas di Indonesia sejak Desember 2014 dan mulai efektif bekerja pada Januari tahun ini.

Jul mengungkapkan Indonesia merupakan pasar jaringan yang penting bagi Ericsson. Kendati penetrasi Internet masih berada pada kisaran 30%, dia optimistis angka tersebut bakal meningkat seiring niat pemerintah dan operator untuk memperluas penetrasi broadband.

“Ambisi saya adalah Ericsson bisa menjadi pemenang di Indonesia,” kata dia saat acara pengenalan diri kepada wartawan di Jakarta, hari ini, Kamis (22/1/2014).

Pria Denmark ini menggantikan Sam Baba yang dipromosikan sebagai Head of Ericsson SEA and Oseania. Sebelumnya Jul merupakan Head of Customer Unit Central Europe Ericsson dari 2013. Dia bergabung dengan perusahaan asal Swedia ini pada Oktober 2012 dan langsung mengepalai Ericsson Austria.

Selama rentang 1998 hingga 2012 ayah tiga anak ini berkarir di Nokia Siemens Networks (NSN) dengan mencapai posisi tertinggi sebagai Head of West Europe Region.

Jul memperoleh gelar Master of Science di bidang Teknik Informatika dari Universitas Aalborg, Denmark. Selain itu, pria yang hobi merenovasi rumah ini juga belajar ilmu manajemen di Hanley Management College, Inggris.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper