Bisnis.com, JAKARTA-Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menandatangani Nota Kesepahaman terkait peningkatan sinergi untuk mengembangkan sumber daya manusia dan penelitian.
Menteri Ristek dan Dikti M. Nasir mengatakan negara yang maju harus didukung oleh SDM yang kokoh dan kompeten. Untuk itu, dunia pendidikan harus berkolaborasi dengan dunia usaha agar hard skill dan soft skill dapat seimbang serta memenuhi kebutuhan industri.
"Perlu inisiatif antara perguruan tinggi dan dunia usaha, MoU ini kita harap bisa mempertemukan hasil penelitian dengan hilirisasi dan komersialisasi yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan industri, masyarakat, dan pemerintah, termasuk Pemda," katanya di Istana Wakil Presiden, Rabu (21/1).
Palaksanaan MoU ini, lanjutnya, akan dimandatkan pemerintah kepada Forum Rektor Indonesia melalui perjanjian kerjasama antara perguruan tinggi dengan Apindo.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan pelaku usaha sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi industri. Pasalnya, link and match antara perguruan tinggi dengan dunia usaha sangat lemah.
"Perguruan tinggi kami harap kerja sama sejak awal untuk melakukan identifikasi riset sehingga hasilnya dapat digunakan dunia usaha. Ini untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia dan mendorong lahirnya penelitian ungguan," tuturnya.
Ketua Forum Rektor yang merupakan Rektor UNS Ravik Karsidi menuturkan agar terhindar dari jebakan kelas menengah, Indonesia harus mengembangkan industri bernilai tambah tinggi.
"Harus sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, supaya spin off hasil-hasil riset segera diwujudkan," kata Ravik.