Bisnis.com, SINGAPURA - Pelaku ekonomi kreatif perlu mengejar peluang dari peningkatan akses digital yang mengubah kebiasaan para konsumen.
Lawrence Wong, Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura menyampaikan hal ini dalam pembukaan Asia Television Forum dan ScreenSingapore 2014, Rabu (10/12/2014).
"Generasi muda sekarang memiliki kebiasaan menonton televisi yang berbeda dibandingkan dengan generasi 10 atau 20 tahun lalu. Saat ini banyak penonton mengakses konten melalui Internet dan perangkat genggam," ujar Wong.
Pemerintah Singapura, melalui Media Development Authority, telah merilis beragam program untuk mendampingi perusahaan media dalam menciptakan konten digital. Bentuk dukungan ini termasuk pengembangan sumber daya dan produksi konten.
Strategi lain yang dijalankan adalah memfasilitasi kolaborasi antara perusahaan internasional dan pebisnis lokal. Singapura menjadi tempat yang dipilih oleh beragam nama-nama besar di bisnis konten, termasuk HBO, Fox International Channels, dan Disney.
HBO misalnya telah menggandeng dua perusahaan lokal, Infinite Studios dan Infocus Asia, untuk memproduksi serial drama Grace.
Asia TV Forum & Market dan ScreenSingapore merupakan bagian dari Singapore Media Festival. Selain dua perhelatan tadi, masih ada Asian Television Awards dan Singapore International Film Festival. Empat ekshibisi yang sebelumnya diselenggarakan secara terpisah pada tahun ini bergabung di bawah payung Singapore International Film Festival yang berlangsung pada 4 hingga 14 Desember 2014.
Tahun ini adalah tahun ke-15 penyelenggaraan Asia TV Forum & Market. Adapun ScreenSingapore memasuki tahun keempat.
Pada konferensi, para pengunjung dapat menyimak tren terbaru dalam dunia konten. Di antara nama-nama pembicara yang hadir adalah Ma Dong, Chief Content Officer Iqiyi, anak usaha Baidu dari China, Jon Landau, produser dari sejumlah film Hollywood, termasuk Titanic dan Avatar, dan William Simpson, artis pembuat storyboard untuk film serial HBO Game of Thrones.
