Bisnis.com, JAKARTA--Badan Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan pertemuan khusus etika penelitian medis tentang obat Ebola dengan terapi ZMapp.
Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, mengatakan kontroversi penggunaan terapi ZMapp pada 2 kasus Ebola di Amerika Serikat yang kini membaik (walaupun obat ini masih dalam penelitian eksperimental), antara lain belum ada uji klinis sama sekali, mulai fase 1 dan seterusnya.
Selain itu kontroversi dari segi aspek etika. "Untuk ini minggu depan WHO akan melakukan pertemuan khusus etika penelitian medis tentang hal ini," kata Tjandra dalam surat elektroniknya, Selasa (12/8/2014).
Kontroversi ZMapp lainnya, kata Tjandra, adalah dari aspek penggunaan daun Nicotiana dalam proses pembuatan obat ini.
"Presiden Obama sendiri juga memberi komentar tentang penggunaan obat ini secara luas. WHO juga membentuk sistem etika kesehatan khusus untuk membahas penggunaan obbat ZMapp ini," ungkap Tjandra.
Dia menuturkan sebelum obat ZMapp ini, juga ada eksperimen lain obat baru yang menggunakan proses sejenis daun tembakau, waktu itu untuk penyakit West Nile Virus.
Peneliti di Arizona State University menemukan inovasi dalam penggunaan daun tembakau untuk memproduksi monoclonal antibody (Mab), untuk mengobati West Nile Virus.Mab ini berhasil melemahkan WNV di mencit.
Mab ini diproduksi menggunakan metode variasi genetik, dengan cara menggabungkan fragmen pHv-E16 dari tembakau dengan domain Heavy Chain (HC) dari IgG manusia, dan diekspresikan ke dalam tembakau.
Penelitian ini dipublikasikan dalam artikel ilmiah di Plos-One berjudul Generation and Analysis of Novel Plant-Derived Antibody Based Therapeutic. Molecules against West Nile Virus.