Bisnis.com,DENPASAR--Penetrasi Internet di Bali ternyata masih tergolong rendah, hanya sekitar 33% pada 2013.
Artinya, masih ada sekitar 67% populasi di Bali yang belum mengakses Internet. Data itu diperoleh dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dari hasil survei Frost & Sullivan.Masih rendahnya penetrasi itu ternyata membuat banyak perusahaan penyedia jasa Internet (Internet Service Provider/ISP) melakukan ekspansi ke Bali.
Saat ini, sudah ada 20 ISP di Bali.
"ISP banyak melakukan ekspansi ke Bali," ujar Ketua Bidang Sekuriti APJII Irvan Narsun, saat Seminar dan Launching Data Center Indosat di Bali, Rabu (30/4/2014).
Direktur & CWEO Indosat Fadzri Sentosa mengatakan dengan semakin banyak ISP gencar melakukan ekspansi ke Bali, maka kebutuhan data center juga akan meningkat.
"ISP banyak ekspansi ke Bali. Apalagi, jaringan kita bisa dengan fiber optic hingga ke rumah-rumah," ujarnya.
Indosat telah memiliki 6 data center dengan total luas sekitar 10.000 m2. Selain ISP, banyak korporasi di Bali yang bakal membutuhkan data center.
Apalagi, saat ini ketergantungan bisnis terhadap sistem IT semakin tinggi.
Sementara itu, data center telah menjadi infrastruktur utama bagi pertumbuhan bisnis.
Menurutnya, dengan diluncurkannya data center ISAT di Bali, maka perusahaan tidak perlu lagi dengan aktivitas pemeliharaan sistem IT yang membutuhkan keahlian, keahlian khusus dan dana yang tidak sedikit.
"Perusahaan dapat menempatkan infrastruktur IT-nya di dalam data center Indosat. Indosat yang akan menjaga sistem IT pelanggan agar tetap optimal dan dapat mendukung aktivitas operasi mereka dengan data center yang menjamin ketersediaan listrik, kestabilan suhu ruang, dan keamanan tinggi."