Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa waktu yang lalu, Facebook baru saja membeli aplikasi pesan singkat WhatsApp US$19 miliar (sekitar Rp223,6 triliun).
Selanjutnya, Facebook Inc. mengakuisi produsen kaca mata virtual-reality untuk game Oculus VR Inc, seharga US$2 miliar atau sekitar Rp22,8 triliun.
Dilansir dari forbes, Rabu (26/3/2014), Mark Zuckerberg, CEO Facebook Inc, mengatakan teknologi realitas virtual atau virtual-reality dapat berkembang menjadi platform sosial dan komunikasi di masa depan.
Apa itu Oculus Rift? Sebuah perangtkat dari hasil perkawinan teknologi vitual dan mesin game. Pengguna ketika mengenakan Oculus Rift, maka akan memberikan pandangan berbeda di mata sebelah kanan dan kiri sehingga menciptakan kesan ruang.
Oculus Rift masuk ke dalam tegori headmounted display (tiga dimensi/3D). Perangkat tersebut dikenakan di kepala seperti kacamata.
Di dalam Oculus ada sebuah layar 7 inci yang memberikan pengguna pengalaman stereoskopik (3D), memberi kesan ruang.
Mata kiri melihat area lebih di kiri, dan begitupun sebaliknya. Alhasil, kedua mata tidak saling overlapping, sehingga dampak vertigo, pusing, atau mual dapat diminimalisir.
Kontrol game masih dilakukan melalui joystick, tetapi Oculus dapat mendeteksi gerakan kepala.
Kaca mata itu bakal merespons ketika pengguna menoleh ke kanan, kiri, atau atas.
Dengan Instagram dan WhatsApp, kemudian Oculus Rift, maka Facebook semakin menjadi raksasa perusahaan teknologi.
Jika Instagram dan WahtsApp adalah bidang teknologi yang masih menjadi inti bisnis Facebook selama ini, tetapi perangkat game virtual Oculus merupakan hal baru bagi Zuckerberg.