Bisnis.com, JAKARTA – Google kembangkan fitur Goole Maps Gallery yang penuh dengan peta digital interaktif dari berbagai bisnis, pemerintah dan organisasi nirlaba, seperti National Geographic, Bank Dunia dan survei geologi pemerintah Amerika.
Bahkan peta proyek-proyek konstruksi, medan perang bersejarah, pengguna internet di seluruh dunia, data perubahan iklim, peringkat sekolah umum dan banyak lagi. Hanya saja, banyak konten dari peta ini tidak dapat diakses oleh publik.
Direktur Pengembangan Digital National Geographic Maps Frank Biasi menunjukkan bahwa mayoritas peta yang dulu hanya bisa dilihat dalam bentuk kertas, tapi sekarang pihaknya telah bergabung dengan Google Maps Gallery sehingga peta ini tersedia bagi semua.
"Selama 125 tahun terakhir, National Geographic telah mengembangkan dan menerbitkan peta lebih dari 800, sebagai salah satu kendaraan utama untuk mencapai misi kami untuk menginspirasi orang untuk peduli kepada planet ini, " ujarnya pada ajang Mobile Wolrd Congress di Barcelona Spanyol, seperti dikutip dari Cnet.com, Kamis (27/2/2014).
Menurutnya, akses ke peta ini memang dibatasi, tapi Google Maps Gallery membuat seluruh koleksi milik perusahaannya dapat ditemukan dan dilihat kepada masyarakat global melalui aplikasi sedernana besutan Google.
Maps Gallery merupakan perluasan dari Google Maps Engine, yang merupakan program data publik yang diluncurkan pada 2013. Maps Engine memungkinkan kelompok untuk berbagi dan mempublikasikan peta mereka secara online. Selain itu, pengguna juga dapat menemukan peta ini di Google Earth.