Bisnis.com, JAKARTA—Rencana Vodafone Group Plc (VOD) membeli sejumlah perusahaan mitra lokal senilai US$1,6 miliar mendapat persetujuan pemerintah India enam bulan setelah negara itu membolehkan kepemilikan asing di sektor telekomunikasi.
Kabinet pemerintah India menyetujui perusahaan itu membayar senilai 101,4 miliar rupee kepada miliuner Ajay Piramal untuk perusahaan Piramal Enterprises Ltd.
Begitu juga kepada Analjit Singh, pimpinan Vodafone unit India, sebesar 15,5% saham yang belum dia kuasai, menurut Menteri Informasi India Manish Tewari. Nilai transaksi itu dilaporkan mencapai 654,2 miliar rupees (US$10,5 miliar).
CEO Vodafone, Vittorio Colao menjadikan pertumbuhan ekonomi di Asia dan Afrika sebagai pertumbangan untuk mengimbangi perang harga di Eropa. India, yang menjadi pasar terbesar perusahaan itu, menyumbang sekitar 10% dari pendapatan Vodafone.
“Dengan jumlah penduduk yang banyak dan pertumbuhan ekonomi yang bagus tidak sulit untuk memprediksi bahwa India akan menjadi pasar yang penting bagi Vodafone,” ujar Colao sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (7/2/2014).