Masa Depan Kelamin Pria, Kromosom Y Akan Punah 5 Juta Tahun Lagi

Bambang Supriyanto
Kamis, 22 Agustus 2013 | 09:01 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu temuan menarik dalam penelitian genetik adalah bahwa kromosom Y, kromosom yang menciptakan laki-laki, memiliki rancangan yang kurang baik dan mutunya menurun dengan cepat dan akan musnah hanya dalam waktu 5 juta tahun.

Suatu jangka waktu yang relatif singkat dalam kurun evolusi.

Profesor Jenny Graves, Guru Besar Luar Biasa dari Departemen Genetika, Universitas LaTrobe, Australia, menjabarkan dalam garis besar penelitiannya tentang gen penentu jenis kelamin pada hewan Australia yang akan membantu memberikan pencerahan tentang genetika manusia.

Mengambil keuntungan dari hubungan mereka yang jauh dengan manusia, Professor Graves mengkaji asal-usul, fungsi dan, nasib gen jenis kelamin manusia dan kromosom.

Dia memprediksi bahwa kromosom Y akan punah. Nah?

"Jika manusia tidak punah, gen dan kromosom penentu-jenis kelamin baru akan berevolusi, mungkin mengarah ke evolusi spesies hominid yang baru," ujar Profesor Graves dalam keterangan pers Kedutaan Besar Australia.

Dia mengungkapkan itu dalam seminar yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Australia, Rabu (21/8).

Sesi ini diketuai oleh Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Profesor Sangkot Marzuki. Profesor Graves adalah Sekretaris Pendidikan di Akademi Ilmu Pengetahuan Australia.

"AIPI sangat senang dapat mendukung seminar ini yang memberikan kesempatan kepada para peneliti Australia dan Indonesia untuk berbagi perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan dan memperkuat kerja sama penelitian antara kedua negara kita," tutur Profesor Marzuki.

Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty menyambut baik peningkatan tempo kerja sama ilmiah dengan Indonesia.

"Saya senang dapat menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dan kemitraan penelitian antara Australia dan Indonesia terus menguat pada tingkat pemerintah, kelembagaan dan masyarakat," ujar Duta Besar Moriarty.

"Seminar ilmu pengetahuan ini memperlihatkan tingkat pertukaran dan berbagi pengetahuan yang berlangsung antara kedua negara kita." (Foto:imprezzme)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper