Bisnis.com, TOKYO – China akan mengakhiri larangan selama 13 tahun atas penjualan konsol video-game dengan syarat mereka dibuat di zona perdagangan bebas yang baru, Shanghai.
Bloomberg mengutipnya dari South China Morning Post, Rabu (10/7/2013). Menurut sumber yang melihat dokumen pemerintah, perusahaan-perusahaan luar negeri termasuk Nintendo Co dan Sony Corp tetap membutuhkan persetujuan dari kementerian budaya dan lembaga pemerintah lain yang relevan.
Nintendo, produsen konsol video-game terbesar di dunia, membalik penurunan sebelumnya di perdagangan Osaka setelah laporan tersebut. China melarang penjualan konsol pada Juni 2000. Sebab, dia khawatir konten game yang tidak sehat dan mengandung kekerasan berpotensi menjangkiti orang-orang muda.
Beberapa konsol tersedia di China lewat saluran black market. Komputer dan ponsel pintar berlayar sentuh, seperti iPad dan iPhone, tersedia secara legal karena mereka tidak diperhitungkan sebagaii produk game.
"Kami melihat China sebagai pasar atraktif dan kami selalu mempertimbangkan kemungkinan pengembangan bisnis," kata Satoshi Nakajima, juru biicara unit game Sony yang berbasis di Tokyo.
Satoru Iwata, Presiden Nintendo, menuturkan jika perubahan drastis terjadi, akan ada peluang bagi Nintendo. "Kami telah bersiap-siap akan hal itu," ucapnya.