BISNIS.COM, JAKARTA--Saham BlackBerry (BBRY), produsen pembuat smartphone asal Kanada itu, anjlok 20% pada awal perdagangan setelah membukukan kerugian pada kuartal I/2013 serta realisasi penjualan lebih rendah dari proyeksi.
Penurunan penjualan itu disebabkan lesunya permintaan dan pembatasan mata uang di Venezuela.
Kerugian dalam 3 bulan samapi I Juni adalah 13 sen per saham, termasuk beberapa item, menurut pernyataan dari perusahaan yang berbasis di Waterloo, Ontario.
Para analis telah memperkirakan keuntungan sebesar 8 sen rata-rata, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Penjualan US$3,07 miliar pada periode tersebut, dibandingkan dengan perkiraan analis yang mencapai US$3,37 miliar.
BlackBerry baru model Q10 dan Z10, menjadi upaya mereka untuk meningkatkan penjualan guna menggairahkan permintaan smartphone asal Kanada tersebut.
Hal ini juga menghadapi tekanan harga di daerah seperti Amerika Latin dan Asia Selatan, di mana banjir perangkat murah buatan produsen Asia yang menggunakan OS Google Inc yaitu android telah memukul penjualan BlackBeryy model 7.
Saham BlackBerry jatuh US$11,60 pada awal perdagangan setelah jatuh 2,9% menjadi $ 14,48 di New York kemarin.
