BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan telepon terbesar di Asia Tenggara, Singapore Telecommunications Ltd. (ST), akan mengalokasikan dana akuisisi sebesar US$1,6 miliar (S$2 miliar) untuk mendongkrak pertumbuhan setelah keuntungan selama 4 triwulan turun 33%.
Investasi tersebut akan direalisasikan dalam tiga tahun dan kemungkinan termasuk meningkatkan jumlah saham di mitra usaha regionalnya, menurut pernyataan dari SingTel hari ini, Rabu (15/5/2013) sebagaimana dikutip Bloomberg.
Pendapatan bersih turun menjadi S$868 juta selama tiga bulan hingga Maret dari S$1,29 miliar setahun sebelumnya setelah mencatat kerugian atas penjualan saham dan peningkatan pajak.
Langkah ekspansi SingTel ke operator telepon seluler Asia Tenggara, termasuk saham di Advance Info Service Pcl Thailand, akan mengurangi pengaruh kemandekan pertumbuhan pada Bharti Airtel Ltd. India dan unit usaha Optus di Australia. Kecuali untuk beberapa item, keuntungan perusahaan itu turun 2% menjadi S$1 miliar selama triwulan tersebut, menurut perusahaan berkantor pusat di Singapur tersebut.
“Singtel punya mitra di Indonesia, Thailand, dan Filipina: semua itu merupakan pasar yang terus tumbuh,” ujar Kelvin Goh, seorang analis pada CIMB Securities Sdn di Kuala Lumpur.
Perusahaan itu juga punya saham di PT Telekomunikasi Selular di Indonesia dan Globe Telecom Inc di Filipina.
Pendapatan kelompok usaha itu pada tahun ini akan sedikit berubah sementara pendapatan sebelum dipotong pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi akan naik pada level rendah satu digit, menurut SingTel.