BISNIS.COM, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk, perusahaan telekomunikasi berbasis GSM, butuh waktu 3 bulan untuk migrasi kanal di spektrum frekuensi 3G 2,1GHz.
Saat ini proses konfigurasi frekuensi tengah berjalan usai perusahaan memperoleh kanal ketiga. Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk Hasnul Suhaimi mengatakan berdasarkan pengalaman pindah frekuensi pada 2009 dan 2010, perusahaan perlu waktu yang cukup pendek dan usaha untuk mengecek hingga daerah-daerah.
Tiga tahun lalu XL memperoleh alokasi frekuensi 3G tambahan kedua di blok 10 spektrum 2,1GHz. Supaya bisa bersisian, perusahaan memindahkan frekuensi yang semula di blok 6 ke blok 9.
“Sebenarnya migrasi ini tidak terlalu berat, hanya konfigurasi saja. Kami hanya butuh waktu dan kesabaran. Biayanya pun tidak begitu besar,” kata Hasnul kepada Bisnis usai pembukaan Jakarta Marketing Week 2013, Senin (26/4/2013).
Perusahaan sudah mengalokasikan ongkos pemindahan kanal ke dalam belanja modal 2013 yang sebesar Rp8 triliun sampai Rp9 triliun. Sekitar 70% dari belanja modal itu bakal dikucurkan untuk layanan data, salah satunya membangun infrastruktur jaringan.
“Kami tidak bisa merinci berapa besar untuk pemindahan blok. Biaya pemindahan, up-front fee, dan lain-lain yang terkait dengan penataan frekuensi sudah masuk ke Rp8-9 triliun itu,” kata Hasnul.
Kemungkinan besar spektrum 2,1 GHz akan ditata sebagai berikut: HCPT di blok 1 dan 2, Telkomsel blok 3,4, dan 5, Indosat di blok 6 dan 7, XL di blok 8,9, dan 10, serta Axis di 11 dan 12.