TEKNOLOGI MIKROBIOLOGI: Kini Hanya Butuh 2 Menit Identifikasi Bakteri Dalam Darah

Bambang Supriyanto
Kamis, 28 Maret 2013 | 22:19 WIB
Bagikan

BISNIS.COM,JAKARTA -- Teknologi mikrobiologi terkini hanya membutuhkan waktu 2 menit untuk mengidentifikasikan bakteri dalam darah.

"Seperti teknologi Vitek MS yang dikeluarkan PT Kalbe Farma Tbk mampu mendeteksi dan mengidentfikasikan bakteri dalam darah," kata Amin Soebandrio, Deputi Menteri Riset dan Teknologi, Kamis (28/3).

Soebandrio mengatakan teknologi ini sangat penting untuk memberikan pengobatan yang efektif dan tepat sasaran kepada pasien, terutama dalam pemberian obat antibiotik.

PT Kalbe Farma melalui anak usaha PT Enseval Medika Prima (EMP) bergerak di bidang penjualan alat kesehatan meluncurkan teknologi bidang mikrobiologi Vitek Mass Spectrophotometry (Vitek MS).

Soebandrio mengatakan teknologi mikrobiologi klinik saat ini berkembang pesat. Sebelumnya butuh 1-3 hari, tetapi sekarang ini hanya dalam waktu hitungan menit bahkan hanya dua menit saja untuk mengidentifikasikan jenis kuman dalam darah.

Dia menambahkan melalui alat ini pasien dapat segera ditangani penyakitnya. Kalau di ruang ICU biasanya butuh lima hari, dengan teknologi ini hanya butuh kurang dari tiga hari saja pasien segera diobati.

George Kiongdo, Direktur PT Enseval Medika Prima, mengatakan Vitek MS merupakan hasil kerja sama Biomerieux Perancis dengan Simadzu Jepang, keduanya merupakan produsen alat kesehatan, sedangkan kehadiran EMP di sini sebagai distributor.

George menjelaskan Vitek MS merupakan alat analisa mikrobiologi dengan teknologi malditop yang dikembangkan Biomerieux Perancis dan Simadzu Jepang.

"Kalau di Australia, Vitek MS saat ini sudah ada 20 unit, Singapura baru tersedia 1 unit, sedangkan di Indonesia dan Vietnam menyusul," jelas George.

Terkait harga, George mengatakan tiga sampai empat kali lebih mahal dibanding seri portable namun memang lebih sarat teknologi dibanding pendahulunya.

George berjanji untuk memberikan harga serasional mungkin untuk pasar Indonesia mengingat alat ini sangat penting, baik bagi rumah sakit maupun laboratorium.

Dia menyebutkan untuk skala ekonomi alat ini hanya membutuhkan biaya Rp10.000 satu kali tes dibebankan kepada pasien. Sebagai pembanding, seri portable biayanya Rp25.000 satu kali tes.

Dr. Frans J Pangalila, SpPD(KIC) dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara mengatakan penggunaan obat antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan ekses negatif terhadap tubuh.

"Jika terlalu tinggi dosisnya pasien bisa resisten (kebal) sehingga biaya pengobatannya menjadi mahal tetapi kalau terlalu banyak akan membahayakan tubuh," jelas dia.

Frans menyebutkan dua sampai 3% penduduk meninggal akibat sepsis atau keracunan darah akibat menumpuknya kuman di dalam tubuh.

Penyebab dari munculnya sepsis tersebut sebagai akibat pemberian antibiotik yang tidak tepat sasaran karena kesulitan dalam mengidentifikasi kuman di tubuh penderita.

Sugianto Hondopranoto, Country Manager Biomerieux Indonesia, mengatakan Vitek MS merupakan buah karya perusahaan yang menyisihkan 20% pendapatan untuk kegiatan riset dan pengembangan. (Antara)(Foto:webpronews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Others
Sumber : newswire
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper