BISNIS.COM, JAKARTA—Sebanyak 17 institusi yang terdiri dari operator telekomunikasi, vendor, pusat penelitian dan institusi akademik di Eropa meluncurkan proyek LEXNET (Low EMF Exposure Future Networks). Proyek ditujukan untuk mengurangi emisi medan elektromagnet dari perangkat komunikasi nirkabel.
Proyek itu diharapkan dapat menemukan mekanisme efektif untuk mengurangi emisi medan elektromagnet hingga 50% tanpa mengganggu kualitas layanan telekomunikasi.
"Sangat penting untuk menemukan inovasi terkati paparan frekuensi radio di berbagai level yang rendah, mulai dari perangkat, arsitektur jaringan, topologi, manajemen dan ketentuan layanan,” ujar Project Manager LEXNET Joe Wiart seperti dilansir website resmi Community Research and Developmenet Information Services Eropa, Kamis (28/3).
Proyek itu akan menentukan indeks global paparan medan elektromagnet untuk mendapatkan informasi dari setiap populasi dalam wilayah dan waktu tertentu.
Proyek itu juga akan mengidentifikasi mekanisme jaringan masa depan, teknologi, arsitektur dan parameter yang memungkinkan pengurangan paparan pada manusia.
Sistem komunikasi nirkabel menggunakan medan elektromagnet dinilai berkembang pesat beberapa waktu terakhir.
Menurut survei Eurobarometer pada 2010 lalu, sebanyak 67% responden di Eropa menganggap kondisi semacam itu berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat.
Proyek LEXNET masuk dalam Seventh Framework Program (FP7) Komisi Eropa. Proyek itu telah diluncurkan pada November 2012 lalu dan akan berlanjut hingga tiga tahun ke depan. (if)