BISNIS.COM, JAKARTA—Implementasi e-office (electronic office) dianggap sebagai cara jitu meningkatkan daya saing dan produktivitas di perusahaan. Sayang tak sedikit perusahaan justru belum memaksimalkan sumber daya teknolog informasi (TI) yang mereka miliki.
National Technology Officer Public Sector Microsoft Indonesia Tony Seno Hartono mengatakan pemanfaatan TI yang tepat dapat memacu bisnis perusahaan.
Apalagi saat ini tersedia berbagai solusi bisnis yang dapat dengan mudah diimplementasikan seperti virtualisasi, analisis big data dan cloud computing.
"Perusahaan sekarang mungkin sudah memiliki server, tapi mungkin baru 15% utilisasinya, dengan adopsi cloud efisiensinya bisa naik sampai 90%,” ujarnya dalam talkshow bertajuk e-Office & ITS Impact to Business Competitiveness di Jakarta, Kamis (28/3/2013).
Menurutnya, adanya opsi teknologi semacam itu dapat menghemat investasi TI perusahaan karena dapat menekan capital expenditure.Tony tidak menampik pemahaman TI yang masih rendah oleh karyawan bisa menjadi kendala. Namun hal itu akan teratasi dengan pembelajaran yang terus menerus.
“Bahkan mungkin bisa memaksa, seperti dengan menyediakan sistem pengajuan cuti online. Mau tidak mau karyawan harus belajar TI,” paparnya.
Dewan Penasehat Forum TI BUMN Irnanda Laksanawan mengatakan implementasi e-office diharapkan dapat memacu kinerja BUMN. “Tiga bulan lalu Akses kerja sama e-office dengan Telkom. Hal semacam itu diharapkan bisa meningkatkan kinerja paling tidak 50%.” (if)