Bola panas Apkomindo meledak di Indocomtech 2011

Lingga Sukatma Wiangga
Rabu, 9 November 2011 | 14:05 WIB
Bagikan

Seperti api dalam sekam, bom waktu perseteruan antara kumpulan pengusaha komputer dengan pengusaha yang lebih senior memuncak dan meledak pada pertengahan September tahun ini.

 

Ya, konflik lama antara Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (yang selanjutnya disebut DPP Apkomindo) dengan Yayasan Apkomindo (yang berganti nama jadi DPA Apkomindo) makin meruncing seiring dengan dibekukannya asosiasi tersebut secara sepihak oleh DPA Pusat.

 

Melalui kuasa hukumnya, Denny Kailimang & Ponto, Yayasan Apkomindo yang kemudian menyebut dirinya sebagai Dewan Pertimbangan Asosiasi Pusat Apkomindo, menyampaikan hal tersebut melalui surat No. 122/Exx/YT-DSM/IX/11 tertanggal 20 September 2011.

 

Dalam surat tersebut yang dimuat dalam http://portal.apkomindo.or.id/index.php?option=com_rokdownloads&view=folder&Itemid=133, terungkap bahwa DPA Pusat Apkomindo telah membekukan DPP Apkomindo dan tidak memperkenankan DPP Apkomindo untuk melaksanakan kegiatan apapun yang mengatasnamakan Apkomindo, termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan Munaslub Apkomindo, terhitung sejak berlakunya SK tersebut, 19 September 2011.

 

DPA Apkomindo juga telah memutuskan untuk meminta DPP Apkomindo menyerahkan semua keuangan dan aset Apkomindo, termasuk sejumlah pameran yang selama ini di bawah payung DPP Apkomindo, termasuk Indocomtech.

 

Ketua Umum DPP Apkomindo membenarkan adanya pembekuan asosiasi secara sepihak oleh pihak DPA Pusat.

 

“Memang benar dibekukan. Namun orang yang paling tepat untuk menjelaskan masalah pembekuan adalah Ketua DPA Pusat Apkomindo Agus Setiawan,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.

 

Suhanda yang mengaku pernah menjadi Ketua Yayasan Apkomindo Indonesia pertama pada saat pendiriannya selama sebulan itu hanya bisa mengungkapkan alasan pembekuan adalah karena DPP tidak bersedia menunda pelaksanaan Munaslub 2011.

 

Sesuai dengan AD/ART Apkomindo, tambahnya, bila DPP dibekukan maka tugas sehari-hari akan dilaksanakan oleh caretaker dan pertanggungjawaban keputusan pembekuan akan dilakukan DPP dan DPA dalam forum Munaslub.

 

Seorang pengurus senior DPP Apkomindo mengungkapkan anggota sudah membuat mosi tidak percaya pada DPA Pusat dan mengadakan Munaslub. “Namun DPA Pusat tetap kukuh menganggap munaslub atas permintaan anggota tidak sah.”

 

Suhanda dalam pernyataan resminya mengungkapkan pihaknya meminta DPA Pusat untuk membatalkan SK Pembekuan tersebut karena tidak berdasarkan pertimbangan yang valid.

 

DPP Apkomindo, lanjutnya, menyatakan proses pengambilan keputusan pembekuan DPP yang tidak sesuai dengan Butir 7.3 Pasal 7 ART, yaitu pengambilan keputusan penting harus mengundang DPP.

 

“DPP tidak bersedia menunda pelaksanaan Munas karena keputusan untuk melaksanakan Munas telah disetujui Rapimnas Apkomindo 2011 tanggap 12 Juli 2011 di Magelang di mana DPA juga hadir dan tidak ada catatan keberatan dari DPA,” kata Suhanda.

 

Kabarnya, Indocomtech 2011 merupakan event terakhir yang diadakan Dyandra Promosindo meski isu tersebut langsung dibantah oleh Dyandra dan mengklaim akan tetap diadakan hingga 2015.

 

"Sebenarnya kami terikat kontrak kerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) hingga 2015 untuk menyelenggarakan pameran Indocomtech. Namun, jika Apkomindo memutuskan kerja sama, sebenarnya tidak ada masalah bagi kami dan itu hak mereka," ungkap Soehoed Kosasih, Direktur Operasional Dyandra Promosindo, di sela-sela berlangsungnya pameran Indocomtech 2011 belum lama ini.

 

Menurut Soehoed, rumor yang berkembang tantang berakhirnya Indocomtech terjadi karena ada pertikaian di dalam Apkomindo.

 

"Apkomindo terdiri dari dua elemen, yakni Dewan Pengurus Pusat dan Yayasan. Pameran Indocomtech sendiri berada di bawah Yayasan. Saya tidak mengerti ada pertikaian apa disana. Tapi hingga saat ini belum ada keputusan resmi yang dikeluarkan Apkomindo," paparnya.

 

"Sebenarnya kami memiliki kesepakatan kerja sama yang saling mengikat, namun jika mereka memutuskan kontrak, tidak akan menimbulkan masalah bagi kami, sebab kami sendiri masih memiliki beberapa pameran lainnya," tuturnya.

 

Pengurus Apkomindo sendiri menyatakan Indocomtech tidak ada masalah, karena sejak pertikaian tahun lalu, sudah dipegang Yayasan Apkomindo Indonesia, bukan oleh Apkomindo yang asosiasi.

 

Polemik antara dua pihak itu bermula dari diambilalihnya hak penyelenggaraan pameran komputer terbesar di Indonesia, Indocomtech oleh YAI dari Apkomindo sejak 2007 yang dilanjutkan dengan penyelenggaraan pameran serupa di daerah seperti Yogyakarta dan Surabaya.

 

Sebelum 2007, selama 15 tahun penyelenggaraan Indocomtech dilakukan oleh Apkomindo yang memosisikan diri sebagai asosiasi, tetapi sejak 2007 mereka menyebut sebagai Yayasan Apkomindo.

 

Persoalan kemudian timbul pada saat YAI juga menggelar pameran komputer seperti Indocomtech di daerah yang otomatis mengambil kue dan lahan dari pengusaha lokal.

 

Sekadar gambaran kue bisnis yang berputar di Indocomtech, berdasarkan catatan Bisnis, setidaknya ada 105.764 orang pengunjung pameran pada 2009. Jumlah pengunjung tersebut lebih tinggi ketimbang gelaran IndoComtech 2008 yang hanya menggaet 96.000 orang pengunjung.

 

Adapun pada penyelenggaraannya pada 2010 tercatat sekitar 200.000 pengunjung dengan harga tiket masuk Rp5.000 pada hari biasa dan Rp15.000 pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.

 

Sekilas mengenai Yayasan Apkomindo yang akhirnya menjadi DPA Pusat Apkomindo, yayasan tersebut didirikan dengan tujuan untuk turut mencerdaskan bangsa melalui pendidikan, pelatihan dan mempromosikan teknologi informasi dan komunikasi.

 

Bentuk Badan Hukum Yayasan juga diperlukan sehubungan dengan pertumbuhan aset fisik dan hak atas kekayaan intelektual yang ada dalam organisasi.

 

Suhanda mengatakan yayasan tersebut dibentuk seiring dengan pembelian aset kantor pusat asosiasi yang pada kemudian hari dihibahkan ke yayasan.

 

"Penyerahan aset kantor pusat tersebut juga diiringi dengan penyerahan Indocomtech agar ada pemasukan kepada yayasan," ujarnya.

 

Suhanda mengakui di awal pembentukannya, Yayasan Apkomindo merupakan bagian dari asosiasi, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, yayasan pun terpisah dan pecah menjadi suatu badan hukum tersendiri.

 

Ketua Umum YAI Hidayat Tjokrodjojo beberapa waktu yang lalu pernah mengatakan yayasan merupakan kelanjutan dari kiprah Apkomindo, yang untuk pertama kali dicanangkan oleh Sonny Franslay.

 

Namun, kiprah yayasan sendiri baru dimulai dalam 3 tahun terakhir, yaitu sejak penyelenggaraan Indocomtech pada 2007.

 

Sekadar gambaran kue bisnis yang berputar di Indocomtech, berdasarkan catatan Bisnis, setidaknya ada 105.764 orang pengunjung pameran pada 2009. Jumlah pengunjung tersebut lebih tinggi ketimbang gelaran IndoComtech 2008 yang hanya menggaet 96.000 orang pengunjung.

 

Adapun pada penyelenggaraannya pada tahun ini tercatat sekitar 200.000 pengunjung dengan target transaksi sekitar Rp650 miliar dengan harga tiket masuk Rp5.000 pada hari biasa dan Rp15.000 pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.(api)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper