Dituduh Menperin persulit RIM, Kominfo membantah

Lingga Sukatma Wiangga
Kamis, 22 September 2011 | 19:25 WIB
Bagikan

JAKARTA: Kementerian Komunikasi dan Informatika menolak dianggap mempersulit masuknya investasi, yaitu pembangunan pabrik BlackBerry oleh Research in Motion.Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatto S. Dewa Broto malah mempertanyakan persyaratan mana yang sulit karena pihaknya merasa belum pernah melakukan pertemuan khusus dengan RIM untuk membahas soal pembangunan pabrik BlackBerry di Indonesia."Kami memang pernag bertemu, tapi membicarakan soal layanan purna jual dan filtering konten pornografi. Sama sekali tidak pernah menyinggung soal pabrik BlackBerry. Jadi dimana letak mempersulitnya?" tuturnya.Gatot memperkirakan syarat yang dianggap sulit dijalankan vendor ponsel asal Kanada itu adalah soal pembangunan data center, meski hal itu sudah disanggupi RIM.Menkominfo Tifatul Sembiring malah menanggapi hal tersebut dengan kata santai. "Mengapa lembah ditanami batang, supaya dapat menyangga tebing, Mengapa gundah investasi orang, sekali asing tetap-saja asing."Menteri Perindustrian MS Hidayat memaparkan pihak Indonesia melalui Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan sudah dua kali bertemu pimpinan RIM di kantor pusat RIM di Kanada yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan di Indonesia, sampai akhirnya tak menemui titik temu terkait syarat yang disodorkan oleh Menkominfo.Hidayat mengatakan setelah tak menemukan titik temu soal persyaratan tersebut, pihak RIM mendadak secara sepihak akhirnya memutuskan meng-outsource produksi BlackBerry mereka di Penang Malaysia. Padahal menurut Hidayat pihak RIM sudah menyiapkan rencana investasi skala besar mereka dengan nilai jutaan dolar AS.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper