Operator dan RIM mulai filter konten negatif

Bambang Priyo Jatmiko
Rabu, 19 Januari 2011 | 08:15 WIB
Bagikan

JAKARTA: Operator seluler bersama Research in Motionprodusen Blackberrymulai melakukan implementasi teknis filtering di jalur operator dalam rangka menangkal konten pornografi.

Febriati Nadira, Head of Corporate Communication PT XL Axiata Tbk, mengatakan RIM dan operator seluler masih melanjutkan upaya untuk melakukan pemblokiran konten negatif Internet, khususnya pornografi sesuai dengan peraturan pemerintah.

Upaya ini [pemblokiran konten negatif] juga difasilitasi oleh pemerintah. Prosesnya saat ini sudah mulai ke implementasi teknis, ujarnya kepada Bisnis hari ini.

Menurut eksekutif yang disapa Ira ini, mekanisme teknis untuk filtering konten selain mulai diimplementasikan juga terus dibahas antara RIM, operator seluler, dan pemerintah.

Ricardo Indra, General Manager Corporate Communication PT Telkomsel, menegaskan antara RIM dan Telkomsel pada prinsipnya sudah mencapai kesepakatan untuk mengimplementasi filtering.

Gregory Wade, Managing Director RIM Asia Tenggara, Senin lalu menegaskan komitmennya untuk fokus memenuhi tenggat menerapkan filtering dengan batas waktu yang dijadwalkan pemerintah yaitu 21 Januari.

Memang ada komponen penting yang terkait dengan jalur operator untuk filterisasi konten ini yang kami bicarakan dengan enam operator, ujarnya.

Selain Telkomsel dan XL, RIM juga akan menerapkan filtering di jalur Indosat, Hutchison CP Telecommunication (Tri), Natrindo Telepon Seluler (Axis), dan Smart Telecom di Indonesia.

Praktisi Internet Onno W. Purbo mengatakan secara teknologi, filtering tidak mudah dan sebagai bukti beberapa operator Indonesia tidak berhasil memblokir situs pornografi akibat masih bolongnya akses ke situs pornografi tersebut.

Sama sekali tidak mudah kalau di level operator karena mereka harus bisa membuat sistem yang bisa merespons cepat untuk trafik yang sangat tinggi dengan jutaan pengguna, ujarnya dalam blog wawancara yang diunggahnya melalui jejaring sosial.

Dia mengatakan sensor atau blokir akan jauh lebih mudah bagi mesin jika dilakukan sendiri oleh pengguna, seperti dengan menggunakan software parental control dan di antaranya tersedia gratis.

Sebagai alternatif, tutur Onno, cara yang ringan bagi infrastruktur operator adalah menggunakan pendekatan seperti DNS Nawala yang dilakukan oleh komunitas warnet.

Namun, apakah RIM atau operator yang mengerjakan pasti berat untuk infrastruktur dan konsekuensinya akan membuat mahal layanan karena semua investasi akan di bebankan ke pelanggan. Biaya akan jauh lebih murah bagi masyarakat kalau [filtering] ini dilakukan sendiri oleh user, tegasnya.

Adapun terkait dengan biaya filtering konten negatif, operator seluler atupun RIM belum bersedia menjelaksan rincian baik teknis maupun biayanya.

Namun, M. Budi Setiawan, Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo, mengatakan RIM berkomitmen menanggung semua biaya filtering konten terkait pornografi.

Konten pornografi [sampai 21 Januari] ini sudah harus ditutup dan biayanya akan diambil dari belanja modal RIM. RIM sudah sudah menyampaikannya hari ini [17 Januari] ujarnya di sela-sela rehat rapat Kemenkominfo dengan Komisi I DPR, Senin.(jha)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Mursito
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami