Peretas Curi Data Pribadi Peserta Pemilu di Oxford dalam 2 Dekade Terakhir

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 23 Juni 2025 | 12:08 WIB
Ilustrasi Hacker. Dok Freepik
Ilustrasi Hacker. Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Oxford City Council, otoritas pemerintah lokal yang mengelola layanan publik vital di Oxford, Inggris, mengumumkan telah menjadi korban serangan siber yang mengakibatkan bocornya data pribadi pegawai yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu selama 21 tahun terakhir. 

Insiden ini terjadi pada akhir pekan 7-8 Juni 2025 dan menyebabkan gangguan layanan serta kekhawatiran di kalangan pegawai dan warga. 

Dewan Kota Oxford dalam laman resminya mendeteksi trafik ilegal dalam jaringan Oxford. Oxford mengambil langkah tegas dengan menghapus secara otomatis dan meminimalkan akses yang dimiliki penyerang ke sistem dan basis data.

“Kami kemudian dengan cepat mengerahkan spesialis keamanan siber eksternal untuk mendukung  dan secara proaktif melumpuhkan setiap sistem utama Dewan untuk melakukan pemeriksaan keamanan penuh dan menyelidiki insiden tersebut,” dilansir dari laman resmi, Senin (23/11/2025). 

Oxford mengungkap tindakan pencegahan ini mengakibatkan gangguan pada beberapa layanan  selama seminggu terakhir. Oxford bekerja keras untuk meminimalkan dampak pengguna layanan mereka. 

Sementara itu Bleeping Computer melaporkan, investigasi awal mengungkap bahwa pelaku berhasil mengakses data historis pada "legacy systems"—sistem lama yang masih menyimpan informasi sensitif. 

Data yang terdampak mencakup informasi pribadi pegawai dan mantan pegawai Council yang terlibat dalam pemilu antara tahun 2001 hingga 2022, termasuk petugas TPS dan penghitung suara.

Mayoritas korban adalah pegawai dan mantan pegawai Oxford City Council yang pernah bertugas dalam pemilu lokal. Tidak ditemukan bukti bahwa data warga atau pemilih ikut bocor. Hingga kini, tidak ada indikasi data yang dicuri telah disebarluaskan atau diekstrak secara massal oleh pelaku. 

Pihak Council telah menghubungi individu yang terdampak secara langsung, memberikan penjelasan, saran, dan dukungan terkait insiden ini

.Mereka juga menegaskan bahwa sistem email dan layanan digital utama tetap aman digunakan. Otoritas dan aparat penegak hukum telah diberitahu, dan investigasi masih berlangsung untuk memastikan tidak ada ancaman lanjutan.

Sebagai langkah pencegahan, Oxford City Council memperkuat sistem keamanan dan berkomitmen untuk terus meningkatkan perlindungan data di masa mendatang. Masyarakat dan staf diimbau tetap waspada terhadap aktivitas mencurigakan terkait data pribadi mereka.

Pihak Council menyampaikan permintaan maaf atas gangguan layanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan akibat insiden ini. "Kami sangat menyesal atas pelanggaran ini dan berkomitmen penuh untuk melindungi informasi sensitif di masa depan," demikian pernyataan resmi Council. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper