Bisnis.com, JAKARTA — Layanan Fixed Broadband (FBB) IndiHome, yang kini berada di bawah Telkomsel, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di layanan internet rumah dengan melayani 9,8 juta pelanggan dan mencatatkan Average Revenue Per User (ARPU) sebesar Rp224.000 pada kuartal I/2025.
Adapun jika digabung dengan pelanggan korporasi (B2B), IndiHome melayani 11 juta pelanggan, tumbuh 7% secara tahunan.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), induk Telkomsel, mengungkapkan meskipun menghadapi tantangan pola pengeluaran konsumen yang lebih hati-hati dan rendah, Telkomsel melalui IndiHome berhasil mempertahankan momentum akuisisi pelanggan dan adopsi Fixed Mobile Convergence (FMC).
FMC adalah integrasi layanan telekomunikasi fixed (seperti telepon rumah dan broadband) dengan layanan mobile (seperti telepon seluler dan internet mobile) menjadi satu platform yang terintegrasi.
FMC menawarkan peningkatan efisiensi, biaya yang lebih rendah, dan pengalaman pengguna yang lebih mulus. Pengguna dapat menikmati internet dengan kecepatan tinggi di rumah dan tetap terhubung dengan jaringan mobile saat bepergian
“Keberhasilan ini didukung oleh jangkauan distribusi yang kuat dan pendekatan go-to-market yang disiplin,” tulis manajemen Telkom, dikutip Selasa (6/5/2025).
Manajemen Telkom melanjutkan melalui strategi dual-track, IndiHome tetap berfokus pada ekspansi yang berkelanjutan, menyeimbangkan pertumbuhan jumlah pelanggan dengan disiplin dan prudent di tengah tekanan ekonomi makro.
Sementara itu untuk penetrasi layanan convergence tercatat moderat menjadi 55% per Maret 2025, sedikit terkoreksi dari posisi 2024 yang sebesar 57%.
Manajemen Telkom mengungkapkan perusahaan mengedepankan pendekatan selektif dan hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi makro yang sedang berlangsung.
“Sejalan dengan strategi akuisisi yang lebih berhati-hati, IndiHome memprioritaskan perolehan pelanggan berkualitas dan penciptaan nilai jangka panjang,” tulis manajemen.
Telkom menegaskan bahwa moderasi penetrasi convergence ini tidak mencerminkan melemahnya daya tarik bundling. Justru, strategi convergence yang berfokus pada kualitas terus memperkuat sinergi layanan dalam rumah tangga dan memperdalam keterikatan pelanggan.
Layanan convergence tetap menjadi landasan utama dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi rumah tangga pelanggan dan memperkuat ketahanan perusahaan terhadap tekanan ekonomi.
“Dengan fokus pada pelanggan berkualitas dan ARPU yang stabil, IndiHome di bawah Telkomsel menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan dinamika pasar yang menantang sambil terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar Fixed Broadband di Indonesia,” tulis dalam Info Memo