Mastel Usul Operator Seluler Perkuat Layanan Digital Hadapi Pelemahan Daya Beli

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 1 Mei 2025 | 16:39 WIB
Warga menggunakan smartphone untuk menonton video streaming.
Warga menggunakan smartphone untuk menonton video streaming.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyarankan agar operator memperkuat layanan digital yang dimiliki dan menjadi ‘penghubung’ atau digital enabler guna menjaga pertumbuhan bisnis di tengah potensi pelamahan daya beli pada tahun ini.

Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot berpendapat operator seluler perlu melakukan efisiensi operasional dan mengembangkan strategi pendekatan ekosistem digital untuk menciptakan sumber pendapatan baru guna menjaga pertumbuhan di tengah kondisi pelemahan daya beli.

Selain itu, perluasan penggelaran 5G juga membuka potensi diversifikasi layanan yang dapat menjadi sumber pemasukan baru, meskipun membutuhkan investasi yang besar.

"Jadi ke depan itu, perusahaan telko, selain model bisnis sebagai penyedia konektivitas seperti yang sudah ada selain ini, juga perlu mengembangkan diri sebagai 'digital enabler'," ujar Sigit kepada Bisnis, Kamis (1/5/2025).

Lebih lanjut, Sigit menekankan dampak langsung pelemahan daya beli terhadap Average Revenue Per User(ARPU), di mana pelanggan cenderung memilih opsi layanan yang lebih murah.

Sigit juga mengidentifikasi beberapa faktor penyebab perlambatan kinerja di sektor telekomunikasi pada 2024 selain pelemahan daya beli. Faktor-faktor tersebut meliputi tekanan bisnis Over-The-Top (OTT) yang mensubstitusi sebagian layanan, beban regulasi yang berat, persaingan harga antar operator, kejenuhan pasar akibat penetrasi yang tinggi, dan pengaruh kondisi ekonomi global.

Pelemahan daya beli masyarakat hingga deflasi yang terjadi beberapa bulan berturut-turut pada 2024 berdampak pada penurunan permintaan di sejumlah segmen, termasuk layanan internet.

Diketahui pada 2024, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 0,5% year on year/YoY dengan total pendapatan Rp150 triliun. Telkom mampu mempertahankan dominansi di industri dengan pangsa pasar terbesar mencapai 51,8%. BACA JUGA

Tekanan Daya Beli Gerus Indeks Konsumer Siklikal, Rekomendasi Saham SMSM Sementara itu PT Indosat Tbk. (ISAT) menempati urutan kedua dengan porsi kontribusi pendapatan sebesar 28,1%. Pendapatan Indosat tumbuh 9% YoY dengan nilai pendapatan Rp55,9 triliun dan PT XL Axiata Tbk. menempati urutan ketiga dengan pendapatan Rp34,39 triliun.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper