CEO Indosat (ISAT) Ungkap Peran AI dalam Mengejar Target Ekonomi 8% Prabowo

Lukman Nur Hakim
Jumat, 25 April 2025 | 08:46 WIB
Karyawan beraktivitas di dekat logo Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) di Jakarta, Senin (5/2/2024). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) di Jakarta, Senin (5/2/2024). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) menilai penggunaan kecerdasan buatan (AI) dapat mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto pada sektor pertambangan.

President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan AI bisa mewujudkan keinginan Prabowo untuk pertumbuhan ekonomi 8%. 

Dimana pada sektor pertambangan akan menyumbang US$300 miliar atau Rp5.065 triliun dan angka ini hampir 17% dari PDB nasional.

“Ini (cita-cita Prabowo) bukan sekadar mimpi. Dengan AI sebagai intinya, ini adalah cetak biru untuk percepatan nasional,” kata Vikram dalam acara Indonesia AI Day for Mining Industry 2025, Kamis (24/4/2025).

Di tempat yang sama, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani menegaskan bahwa penerapan teknologi kecerdasan buatan bukan lagi pilihan, melainkan suatu keharusan yang akan menjadi fondasi penting dalam pengembangan ekonomi nasional ke depan.

Rosan, menyebut teknologi AI dinilai memiliki peran strategis dalam mendorong efisiensi, meningkatkan produktivitas, serta menciptakan peluang kerja baru yang lebih aman dan berkelanjutan.

“Dengan AI, kita menjadi lebih efisien, pekerjaan menjadi lebih aman, dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Rosan.

Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa adopsi teknologi canggih seperti AI akan meningkatkan nilai perusahaan serta mendorong transformasi ekonomi secara keseluruhan. 

Terkait dengan arus modal asing, Rosan memastikan bahwa Indonesia telah mulai menerima investasi dari sejumlah negara dalam sektor teknologi, termasuk infrastruktur pendukung penerapan AI.

“Sudah ada investasi yang masuk, baik dari segi teknologi, infrastruktur, maupun pendukung-pendukung lain yang terkait dengan AI. Harapannya, tren positif ini akan terus berlanjut dan semakin besar di masa depan,” ujarnya.

Pemerinta, kata Rosan terus berkomitmen untuk terus memfasilitasi masuknya investasi strategis dalam sektor teknologi, termasuk penguatan regulasi yang mendukung transformasi digital nasional.

“Tapi memang kembali lagi PR kita juga ada, yaitu bagaimana kita meningkatkan sumber daya manusia kita, yang juga memahami secara baik dan benar penggunaan dari AI ini,” tutur Rosan.

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper