Survei Ciena: Beban Data Center Meningkat Tajam 2 Tahun ke Depan Karena AI

Lukman Nur Hakim
Senin, 17 Maret 2025 | 20:51 WIB
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di sektor perbankan. Dok Freepik
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di sektor perbankan. Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Ciena, perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi, memperkirakan beban kerja kecerdasan buatan (AI) akan memberikan tekanan terbesar pada infrastruktur Data Center Interconnect (DCI) dalam 2-3 tahun ke depan. Melampaui komputasi awan dan analitik big data.

Temuan tersebut didapatkan setelah Ciena dan Cenayswide melakukan survei yang melibatkan lebih dari 1.300 pengambil keputusan mengenai pusat data di 13 negara. 

Dalam survei tersebut 53% percaya bahwa AI akan memberikan tekanan bagi infrastruktur data center. 

Demi memenuhi lonjakan pemanfaatan AI, 43% fasilitas pusat data yang baru diprediksi akan didedikasikan untuk beban kerja AI. 

Para ahli pusat data juga memperkirakan peningkatan kebutuhan bandwidth yang signifikan, terlebih dengan pelatihan dan inferensi model AI yang memerlukan pergerakan data dalam jumlah besar. 

Selain itu, ketika ditanya tentang kapasitas serat optik yang dibutuhkan untuk DCI, 87% responden meyakini mereka akan memerlukan 800 Gb/s atau lebih per panjang gelombang.

Beban kerja AI tengah membentuk kembali seluruh industri pusat data, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga permintaan bandwidth,” kata Jürgen Hatheier, Chief Technology Officer International Ciena dalam keteranganya, Senin (17/3/2025).

Dalam survei ini juga ditemukan terdapat peluang yang semakin besar bagi penggunaan pluggable opticsuntuk mendukung kebutuhan bandwidth sekaligus mengatasi tantangan daya dan ruang. 

Menurut survei, 98% ahli pusat data meyakini bahwa pluggable optics memiliki peran penting dalam mengurangi konsumsi daya serta jejak fisik infrastruktur jaringan mereka.

Tidak hanya itu, survei ini juga menemukan bahwa seiring dengan meningkatnya kebutuhan komputasi AI, pelatihan Large Language Models(LLMs) akan semakin terdistribusi di berbagai pusat data AI. 

Menurut survei, 81% responden meyakini bahwa pelatihan LLM akan dilakukan di sejumlah fasilitas pusat data yang terdistribusi, yang dimana memerlukan solusi DCI untuk saling terhubung. 

Lebih lanjut, dalam survei ini juga ditemukan mayoritas responden berharap untuk menggunakan Managed Optical Fiber Networks (MOFN), yang memanfaatkan jaringan berkapasitas tinggi yang dioperasikan oleh penyedia layanan untuk konektivitas pusat data jarak jauh.

"Tanpa pondasi jaringan yang tepat, potensi AI tidak dapat termaksimalkan. Operator harus memastikan infrastruktur DCI mereka siap menghadapi masa depan di mana lalu lintas berbasis AI akan mendominasi,” ujar Hatheier.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper