Seleksi Pita 1,4 GHz: Pakar Usul Pemenang Zona Lebih dari Satu Peserta Lelang

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 3 Februari 2025 | 10:16 WIB
Pekerja mengoptimalisasi jaringan 4G/
Pekerja mengoptimalisasi jaringan 4G/
Bagikan

Zona

Agung mengatakan Indonesia pernah mengalokasikan frekuensi untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA) berdasarkan wilayah. 

Konsep BWA berdasarkan wilayah tersebut terbukti gagal dan seluruh perusahaan pemegang lisensi BWA menghentikan layanannya. Karena menghentikan layanannya, perusahaan BWA lokal tersebut mengembalikan frekuensi yang dikuasainya. Beberapa perusahaan adalah PT. Bakrie Telecom Tbk., PT Jasnita Telekomindo (Jasnita) dan PT Berca Hardayaperkasa

Dia menuturkan sebagai sumber daya terbatas yang dimiliki negara, maka pemanfaatannya harus memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan negara. Dia mengusulkan agar seleksi diberlakukan untuk nasional, dengan jumlah pemenang lebih dari satu. 

“Agar tercipta persaingan usaha yang sehat Komdigi harus mempertimbangkan adanya lebih dari 1 pemain di frekuensi 1.4 GHz. Dengan adanya UU Cipta Kerja, kerja sama dan spektrum sharing dapat dilakukan untuk penerapan teknologi 5G. Sehingga objektif Komdigi untuk mewujudkan kecepatan akses sampai dengan 100 Mbps masih dapat tercapai,” kata Agung.

Namun jika Komdigi tetap akan memberlakukan frekuensi 1.4 GHz berdasarkan wilayah, Agung menyarankan agar pembagian wilayah harus mempertimbangkan daerah yang gemuk dan daerah yang kurus serta harus melibatkan lebih dari satu operator telekomunikasi.

“Jika Komdigi tak mempertimbangkan daerah yang gemuk dan kurus, maka kecenderungannya operator yang hanya memilih daerah yang menguntungkan saja. Dan enggan untuk membangun di wilayah yang kurus," ujarnya.

Dia mengatakan dengan langkah tersebut objektif pemerintah untuk memperluas penetrasi broadband di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang terjangkau tak tercapai.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper