Aturan Zendo untuk Driver Tuai Kritik di Medsos, Ada Apa?

Restu Wahyuning Asih
Kamis, 16 Januari 2025 | 19:22 WIB
Warga mencari informasi tentang layanan ojek online milik Muhammadiyah, Zendo di Jakarta, Selasa (14/1/2025). Zendo, layanan transportasi online berbasis permintaan (on demand) mitra Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu), terus memperluas layanan dan telah hadir di 70 kota. Pada 2025, Zendo berencana menambah 12 kota layanan baru untuk jangkauan yang lebih luas. / Bisnis-Himawan L Nugraha
Warga mencari informasi tentang layanan ojek online milik Muhammadiyah, Zendo di Jakarta, Selasa (14/1/2025). Zendo, layanan transportasi online berbasis permintaan (on demand) mitra Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu), terus memperluas layanan dan telah hadir di 70 kota. Pada 2025, Zendo berencana menambah 12 kota layanan baru untuk jangkauan yang lebih luas. / Bisnis-Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Layanan ojek online (ojol) milik Muhammadiyah, Zendo, semakin diminati oleh masyarakat. Aplikasi pesain Gojek dan Grab tersebut akan terus memperluas layanannya di 2025 untuk bisa membantu banyak konsumen memenuhi kebutuhan.

Hingga saat ini, mitra driver Zendo tercatat mencapai 700 orang. Kemudian ada 2.000 mitra layanan, serta lebih dari 100.000 pengguna aktif.

Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim menyatakan, Zendo tidak menerapkan biaya layanan (admin fee) untuk pemesanan makanan maupun antar-jemput.

"Kalau pemesanan makanan itu tidak ada admin fee-nya sama sekali. Biaya layanan tidak ada, hanya ongkir saja," kata dia yang dihubungi di Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Apabila dibandingkan dengan penyedia jasa ojol lainnya di Indonesia yang bisa menerapkan biaya layanan hingga 30 persen, pihaknya memastikan memberikan harga terbaik bagi pelanggan dan pendapatan yang lebih adil bagi para mitra ojek yang terdaftar.

"Jadi kalau harga makanan Rp10 ribu, ya pelanggan bayarnya Rp10.000 saja, tidak di mark-up," ujarnya.

Aturan Zendo Tuai Kritik

Namun sayangnya, aturan untuk menjadi driver Zendo menuai kontra hingga mendatangkan kritik dari warganet di media sosial.

Beberapa hal yang dikritik warganet yakni mengenai jam kerja dan regulasi yang dinilai menyusahkan driver.

Pasalnya dituliskan dalam Regulasi Zendo, driver harus selalu menghidupkan aplikasi saat jam kerja berlangsung.

Deretan aturan Zendo untuk driver diunggah oleh akun Arif Novianto, @arifnovianto_id, di media sosial X pada Selasa (14/1/2025).

Dituliskan aturan untuk driver yang baru bergabung tak diperbolehkan mengambil libur pada 2 minggu awal dirinya bekerja.

Kemudian untuk driver lama, libur hanya diperbolehkan satu kali seminggu yang diambil di hari kerja (selain Minggu dan Senin). Driver juga dilarang menolak dan memilih orderan yang masuk.

Menilik kritikan ini, Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim mengatakan bahwa regulasi tersebut sudah dipikirkan sesuai kondisi lapangan.

"Adapun tentang syarat dan ketentuan bagi tim dan driver Zendo yang tersebar dipublik, itu adalah bagian dari hasil perahan 9 tahun merespon kondisi riil lapangan (tipu-tipu, motivasi kerja, standard pelayanan dsb) yang hanya bisa dipahami apabila kita menggeluti lapangan," tulis Gufron di akun X-nya pada Rabu (15/1).

Penghasilan Driver Zendo

CEO dan pendiri Zendo, Lutfy Azizah mengatakan skema bagi hasil 20% digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh mitra driver Zendo.

Sayangnya Lutfy tidak memberitahu bagaimana cara Zendo meningkatkan kesejahteraan mitra dengan skema bagi hasil yang Zendo raih.

“Kita itu mementingkan kepentingan semua orang ya, maksudnya untuk driver itu kita tidak motong dengan banyak banget, tidak sampai 50%, kita di angka 20% untuk bagi hasilnya,” kata Lutfy kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025).

Skema bagi hasil tak sampai 20% ini dibenarkan oleh salah seorang driver Zendo bernama Dian Chasanah. Dian sapaan akrabnya mengatakan bahwa potongan yang diterimanya tidak pernah melebihi 20%.

Hal ini, kata Dian sangat menguntungkan bagi driver, ditambah pola kerja Zendo yang fleksibel membuat dirinya bisa membagi waktu antara bekerja sebagai driver dan ibu rumah tangga.

“Alhamdulillah (menguntungkan). Selama ini saya sebagai driver sangat terbantu, dengan jam operasional yang fleksibel saya sebagai ibu rumah tangga sangan terbantu,” ujar Dian.

Meskipun fleksibel, driver asal Tulungagung ini menyampaikan bahwa orderan yang dirinya terima dari Zendo tidak pernah kurang dari 10 orderan setiap harinya.

Dengan begitu, Dian menyebut penghasilan bersih dirinya bisa mencapai Rp130.000 sampai Rp150.000 setiap harinya.

Dengan nominal ini, jika dia rutin menarik kendaraan tiap hari, maka dalam satu bulan akan mengantongi pendapatan sekitar Rp4,5 juta.

Tidak hanya Dian, salah seorang driver bernama Choirul Azeri menyampaikan hal serupa. Potongan yang dirinya terima dari Zendo hanya mentok pada angka 20%.

Dirinya mencontohkan, ketika mendapatkan orderan dengan biaya ongkos kirim atau ongkir senilai Rp10.000, dirinya akan mendapatkan uang sekitar Rp8.000 dan Rp2.000 akan diberikan kepada pihak Zendo.

Maka dari itu, Irul sapaan akrabnya menyebut skema bagi hasil yang ditetapkan oleh Zendo sangat menguntungkan bagi driver.

“Sangat menguntungkan. karena 80% bagi driver itu sudah untung banget,” ucap Irul.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper