Bisnis.com, JAKARTA - Kebakaran dahsyat di kota terbesar kedua Amerika Serikat (AS), Los Angeles, meluluhlantakkan ribuan perumahan, gedung ritel, hingga infrastruktur kota tersebut. Kondisi terkini nya tertangkap oleh citra satelit yang menampakkan pemandangan sebelum dan sebelum LA.
Dikutip dari Science Alert, Minggu (12/1/2025) setidaknya 1.000 rumah dan pertokoan dilahap api dan 100.000 orang telah diarahkan untuk menjauhi wilayah Pacific Palisades, Eaton, Hollywood Boulevard dan Sylmar, tempat kebakaran terjadi.
Si jago merah yang menyala sejak Selasa (7/1/2025) lalu itu menjalar dan berdampak ke 17.234 hektare lahan. Bahkan, kobaran api menghanguskan Hollywood Hills, bukit ikonik tempat tulisan 'Hollywood' kokoh berdiri.
Api yang menjalar hingga Pacific Coast Highway itu juga dikabarkan telah menewaskan 16 sejak kebakaran terjadi. Sebanyak 1.500 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk memadamkan api dari wilayah Eaton dan Palisades.
Merujuk pada laporan Science Alert yang mengutip citra satelit dari Maxar Technologies, tampak gambaran jelas yang menunjukkan kehancuran akibat kebakaran di dua wilayah terdampak paling parah yaitu Pacific Palisades dan Altadena.
Citra satelit menunjukkan rumah-rumah terbakar di kawasan Altadena, Los Angeles, salah satu kawasan yang paling terdampak kebakaran Eaton. Pacific Palisades, sebuah lingkungan di wilayah Westside Los Angeles, juga hancur.
Rumah dan bangunan di East Altadena Drive hampir tidak dapat dikenali dalam gambar satelit tersebut. Jalan Tuna Canyon, yang menghubungkan Malibu dan Topanga, diselimuti asap dan api membakar gedung-gedung di dekatnya.
Hingga Jumat (10/1/2025) kebakaran masih sulit dipadamkan akibat angin kencang. Bahkan, kebakaran masih berpotensi terjadi dan dilaporkan berubah arah pada Sabtu (11/1/2025) berubah ke wilayah lainnya.
Dikutip dari Reuters, angin Santa Ana merupakan angin ganas yang membuat api terus menyala mulai meredu. Namun, kebakaran justru mengarah ke Brentwood dan kaki bukit lembah San Fernando sehingga perintah evakuasi masih terus berlanjut.
Courtney Carpenter, seorang ahli meteorologi koordinator peringatan di Badan Cuaca Nasional, mengatakan kebakaran kemungkinan akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
"Kita belum sepenuhnya aman," katanya, dikutip dari Science Alert, Minggu (12/1/2025).