Celios Sebut E-Commerce Sulit Bersaing Tanpa Gratis Ongkir

Rika Anggraeni
Kamis, 9 Januari 2025 | 18:33 WIB
Ilustrasi transaksi e-commerce./ Dok Freepik
Ilustrasi transaksi e-commerce./ Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pembebasan biaya ongkos kirim atau gratis ongkir kepada pembeli menjadi nilai tambah yang dinanti pengguna. Tanpa kebijakan tersebut, platform e-commerce sulit bersaing. 

Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan bahwa promo berupa gratis ongkir masih menjadi andalan pemain e-commerce untuk bisa bersaing antarpemain.

Terlebih, Huda mengungkap bahwa masyarakat Indonesia masih berorientasi pada harga (price oriented market). Artinya, harga masih menjadi faktor utama dalam pembelian.

“Diskon atau promo masih menjadi andalan bagi startup digital untuk bisa bersaing dengan kompetitor, termasuk dalam bisnis e-commerce,” kata Huda kepada Bisnis, Kamis (9/1/2025).

Dia menjelaskan bahwa diskon dan promo ini bisa berupa cashback hingga gratis ongkir. Apalagi, ungkap dia, ongkos kirim di Indonesia cukup tinggi jika tidak dibantu oleh gratis ongkir dari pihak platform.

Sebelumnya, salah satu pelapak yang bergabung dengan Bukalapak pada 2015 mengatakan bahwa pembeli menginginkan adanya fitur gratis ongkos kirim (ongkir) dan cashback, sama seperti platform e-commerce lainnya.

Pelapak yang menjual aksesoris elektronik itu juga menyampaikan bahwa fitur gratis ongkir di Bukalapak sudah tidak ada sejak lama.

“Pembeli mau dapat free ongkir dan cashback dan itu persaingannya lumayan berat dengan marketplace lain,” kata pelapak BUKA yang enggan disebutkan namanya kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025) malam.

Jika menengok blog resmi BUKA, perusahaan sudah lama menutup fitur gratis ongkir dari pelapak pada 2022 silam. Per 1 September 2022, gratis ongkir tidak bisa diakses melalui Seller Center atau aplikasi Bukalapak terbaru mulai dari Android v5.18 dan iOS v3.13 ke atas.

Selain itu, per 7 Oktober 2022, gratis ongkir tidak bisa digunakan untuk semua platform termasuk untuk aplikasi Bukalapak. Demikian yang dikutip dari blog resmi BUKA, Kamis (9/1/2025).

“Makanya pembeli lari ke marketplace sebelah karena nyari free ongkirnya itu, meskipun penjual pakal berbayar pun tetap saja hasilnya nggak maksimal,” ungkapnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper