Bisnis.com, JAKARTA - Penetrasi internet yang terus berkembang di wilayah Papua, termasuk Papua Barat, lebih cepat dibandingkan dengan literasi digital masyarakat setempat. Masyarakat Papua berpotensi menjadi target empuk bagi para penjahat siber.
Laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023 menempatkan Papua Tengah sebagai kabupaten dengan tingkat literasi digital terendah di Indonesia. Skol literasi digital di Papua Tengah sebesar 23,3 poin terpaut 53,2 poin dibandingkan dengan Jakarta sebagai pemuncak klasemen (76,6 poin).
Adapun pada 2024, skor literasi digital Papua Tengah merosot 550 basis points (bps) menjadi 17,8. Menempati urutan terbawah bersama Papua Pegunungan yang memiliki skor sama. Sementara itu, wilayah Papua lainnya memiliki skor literasi digital yang lebih baik. Papua Selatan memiliki skor sebesar 28,4 poin, Papua Barat Daya 31,8 poin, dan Papua Barat 32,6 poin.
Skor literasi digital yang rendah ini menjadi tantangan lain, di tengah pembangunan infrastruktur internet di daerah tertinggal yang terus dikebut.
Data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan penetrasi internet di Papua tercata sebesar 63,15% pada 2023, turun dari posisi tahun lalu yang sebesar 68,03 persen.
Jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia timur lainnya seperti Maluku (73,45%), Nusa Tenggara (73,23%) dan Sulawesi (73,59%), penetrasi digital di Papua merupakan yang terendah.
Ketua Umum APJII Muhammad Arif berpendapat wilayah Papua termasuk kawasan Indonesia Timur lainnya masih membutuhkan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas dan ketersediaan akses internet, serta upaya meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat dan risiko penggunaan internet.
"Upaya-upaya untuk meningkatkan penetrasi internet di wilayah itu dapat dilakukan mencakup beberapa hal," kata Arif.
Arif memerinci beberapa hal yang dapat dilakukan di Papua antara lain pengembangan infrastruktur internet yang memadai, penurunan harga akses internet, serta pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat mengenai manfaat dan risiko penggunaan internet.
Dengan begitu, dia berharap penetrasi internet di wilayah Indonesia Timur khususnya Papua dapat terus meningkat, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan internet dengan baik dan mendapatkan manfaat yang maksimal dari akses internet yang tersedia.