BTS XL Axiata Bertambah 6.869 Unit Kuartal III/2024, Industri Telko Menantang

Lukman Nur Hakim
Kamis, 7 November 2024 | 16:54 WIB
Pekerja mengoptimalisasi jaringan 4G/dok. XL Axiata
Pekerja mengoptimalisasi jaringan 4G/dok. XL Axiata
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  PT XL Axiata Tbk (EXCL) menambah jumlah stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) hingga 6.869 unit pada kuartal III/2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Hingga kuartal III/2024, XL memiliki 165.094 Base Transceiver Station (BTS), jumlah ini naik 4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya 158.225 BTS

Jumlah BTS tersebut terakumulasi dari 110.280 BTS 4G, 374 BTS 3G, dan 54.440 BTS 2G. Adapun BTS 4G milik XL pada kuartal III/2024 meningkat 6,6% yoy dibanding periode sebelumnya sebanyak 103,225 BTS 4G.

Tak hanya BTS 4G, BTS 2G milik XL juga mengalami peningkatan pada kuartal III/2024. Kuartal ini BTS 2G XL terdapat sebanyak 54.440, unit ini naik 787 unit dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya yang terdapat sebanyak 53.653.

Akan tetapi, penurunan terjadi pada BTS 3G milik XL. Tercatat pada kuartal III/2024 BTS 3G milik XL hanya terdata sebanyak 374 unit, angka ini anjlok 970 unit dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1.164 unit.

Selain itu keterhubungan dengan jaringan fiber optik (fiberized) milik XL naik menjadi 63% di kuartal III/2024. Angka ini naik 2% secara tahunan atau yoy dari tahun sebelumnya yang berada diangka 61%.

Adapun, fibertasi BTS dilakukan pihak XL untuk meningkatkan kualitas jaringan data dan sebagai persiapan implementasi 5G di masa mendatang.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan bahwa sepanjang sembilan bulan terutama di kuartal ketiga 2024, situasi dan kondisi industri telekomunikasi nasional sangat menantang, di mana kompetisi berlangsung ketat, di tengah daya beli masyarakat yang terus melemah. 

Namun, kata Dian, XL mampu meraih kinerja yang cukup baik, dengan tetap mampu mencetak tingkat profitabilitas yang tumbuh positif. 

Tantangan ke depan tentunya tidak akan lebih ringan, terutama kondisi ekonomi Indonesia yang masih akan terpengaruh oleh kondisi geopolitik dunia, serta tingkat daya beli masyarakat yang masih lemah. 

“Kami akan terus bekerja keras untuk tetap menjaga pertumbuhan kinerja di periode yang akan datang, dan kami yakin akan mampu melakukannya,” kata Dian dikutip, Kamis (7/11/2024).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper