Kecepatan internet 100 Mbps dan 5G Jalan Bersamaan, Butuh Dukungan Regulasi

Lukman Nur Hakim
Senin, 28 Oktober 2024 | 17:09 WIB
Teknisi melakukan pemeliharaan perangkat BTS (Base Transceiver Station) di sebuah tower seputaran Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Kota Medan – Tanjung Pura yang berada di Desa Payabakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Senin (25/3)/dok. XL Axiata
Teknisi melakukan pemeliharaan perangkat BTS (Base Transceiver Station) di sebuah tower seputaran Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Kota Medan – Tanjung Pura yang berada di Desa Payabakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Senin (25/3)/dok. XL Axiata
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kecepatan internet 100 Mbps dan 5G disebut dapat berjalan bersamaan selama mendapat dukungan regulasi yang tepat. Jika terealisasi, mimpi Indonesia menaikkan peringkat kecepatan broadband di global berpeluang tercapai. 

Head of External Communications PT XL Axiata Tbk. Henry Wijayanto mengatakan perusahaan mendukung seluruh rencana pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan internet di Tanah Air, termasuk peningkatan kecepatan internet 100Mbps ataupun pembangunan infrastruktur 5G. 

Cita-cita mulia tersebut, kata Henry, dapat terwujud lewat sinergi antara pemerintah dan swasta dan dengan regulasi yang tepat sasaran.

“Sehingga penerapan 5G dapat terstimulasi kemudian dapat menghasilkan kecepatan 100 Mbps dengan mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia,” kata Henry kepada Bisnis, Senin (28/10/2024). 

Untuk diketahui, penggelaran 5G oleh XL Axiata masih sangat terbatas. Perusahaan menemukan sejumlah kendala mulai dari keterbatasan spektrum hingga penetrasi smartphone yang diperkirakan masih di bawah 10%. 

Tanpa adanya masyarakat yang menggunakan smartphone 5G, maka infrastruktur generasi kelima itu tidak memberi dampak optimal. 

Diketahui, Menteri Komunikasi dan Digital (Memkomdigi) Meutya Hafid menyebut pemerataan internet bakal menjadi salah satu prioritas yang bakal dikerjakan oleh instansinya dalam 100 hari masa kerja pertama. 

Pemerintah juga berfokus dalam menghadirkan internet yang merata hingga ke pelosok negeri. Mengenai pemerataan internet, Henry telah menggelar hingga pelosok negeri.

“Untuk penyediaan layanan Internet di wilayah-wilayah pelosok, operator juga melakukan kerja sama dengan pemerintah/BAKTI Kominfo melalui layanan USO (Universal Service Obligation),” kata Henry 

Sebelumnya, Menkomdigi Meutya Hafid menjabarkan bahwa usai menerima Keputusan Presiden (Keppres) terkait dengan perubahan nama dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) menjadi Menkomdigi. Maka, instansinya juga akan fokus dalam mengawasi perihal digital di Tanah Air.

“Jadi kalau kemarin beberapa temuan yang kami sebagai Komisi 1 kemarin ya, memang yang paling banyak juga diharapkan masyarakat adalah bagaimana mengamankan data, bagaimana security PDNS kita, TDN kita, kemudian juga bagaimana mengamankan anak-anak muda kita dari hal-hal yang buruk di internet,” tuturnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2024).

Selain itu, Meutya melanjutkan untuk kasus internet merata dan murah menjadi salah satu yang juga menjadi fokus. Apabila dalam pemerintahan selanjutnya, kata Meutya, Indonesia sudah mencapai 98% kurang lebih jangkauan internet.

Namun, dia menyebut apabila menelaah lebih jauh dengan menghitung penyebaran 2G. Menurutnya, beberapa daerah yang memang sudah terjangkau tapi internetnya masih amat pelan.

“Jadi kami akan dorong nanti internet yang lebih merata dan juga lebih cepat. Itu mungkin dalam 100 hari saya rasa sudah cukup PR, sudah cukup di tiga itu untuk 100 hari,” pungkas Meutya.

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper