Aplikasi Temu Usik Amazon di AS, Ajak Pedagang dan Merek Hijrah

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 8 Oktober 2024 | 08:21 WIB
Penampakan aplikasi Temu di Play Store
Penampakan aplikasi Temu di Play Store
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi Temu berusaha mengusik Amazon di pasar Amerika Serikat (AS). Perusahaan mengajak para pedagang Amazon untuk hijrah ke platform asal China tersebut

Temu merupakan aplikasi e-commerce yang menawarkan barang-barang dagangan dengan potongan dan harga besar.

Aplikasi ini memang sekilas mirip dengan Shopee, maupun TikTok Shop. Namun yang berbeda, Temu secara langsung terhubung dengan 80 pabrik di China yang bisa menyalurkan langsung produknya ke konsumen di seluruh dunia.

Pymnt melaporkan bahwa Amazon telah mengembangkan etalase baru yang memamerkan jenis produk berharga rendah yang ditemukan di Temu. Di sisi lain Temu, yang dahulu bergantung pada pengiriman barang dari Tiongkok, mulai aktif membangun kemampuan pengiriman lokal dan merayu merek serta penjual di Amerika Serikat untuk bergabung dengan Temu. Tujuannya agara Temu dapat menyimpan produk di dalam negeri.

Pendiri konsultan pengecer Tomorrow  Jordan Berke memproyeksikan dengan strategi tersebut maka akan lebih banyak merek beralih ke Temu.

“Penjual akan memanfaatkan peluang untuk melakukan diversifikasi,” ujar Jordan, dikutip Selasa (8/10/2024).

Sementara itu Similarweb melaporkan pada awal 2024, bahwa Temu telah menjadi situs belanja kedua yang paling banyak dikunjungi di dunia setelah Amazon, dan merupakan salah satu yang paling populer di AS. 

Emarketer, perusahaan yang fokus pada riset pasar, memperkirakan pangsa pasar Temu di Amerika Serikat  meningkat tiga kali lipat dari 0,7% pada 2023 menjadi 2,3% pada 2025.

Itu masih sebagian kecil dari sekitar 40% pangsa pasar eCommerce Amazon. 

Sementara itu WSJ berpendapat bahwa Temu merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Amazon beberapa tahun ke depan, mengingatkan pada persaingannya dengan Walmart, eBay, dan Target yang memaksanya untuk menurunkan harga dan melakukan perbaikan layanan dan pengiriman.

Dalam menyambut persaingan dengan Temu, Amazon dan Walmart dikabarkan meningkatkan kemampuan pencarian mereka dengan teknologi seperti kecerdasan buatan generatif (GenAI) dalam upaya meningkatkan pengeluaran dan loyalitas konsumen.

Sementara itu di Indonesia, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyatakan bahwa aplikasi e-commerce asal China, Temu sudah masuk ke Indonesia.

Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Kemenkop UKM Fiki Satari menyatakan bahwa pihaknya akan segera bertemu dengan pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Kementerian Investasi.

"Minggu ini akan ada pertemuan lagi, karena [aplikasi] Temu hari ini sudah ada di App store dan Play store," ujar Fiki dalam forum redaktur di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Senin (7/10/2024).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper