Budi Arie Pede Kecepatan Internet RI Bisa Ngebut 100 Mbps di Era Prabowo-Gibran

Rika Anggraeni
Kamis, 3 Oktober 2024 | 17:20 WIB
Seorang warga melakukan pengujian kecepatan internet di perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Kamis (28/11/2023). Bisnis/Adam Rumansyah
Seorang warga melakukan pengujian kecepatan internet di perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Kamis (28/11/2023). Bisnis/Adam Rumansyah
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meyakini kecepatan rata-rata internet Indonesia bisa mencapai 100 Mbps di masa pemerintahan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sekadar informasi, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024–2029 pada 20 Oktober 2024, menggantikan singgasana Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Menteri Budi mengatakan bahwa pemerintah menargetkan kecepatan rata-rata internet bisa mencapai 100 Mbps dalam waktu 4–5 tahun ke depan.

“Iya [terjadi di era pemerintahan Prabowo-Gibran], malah 4–5 tahun ke depan kita harus target 100 Mbps,” kata Budi seusai ditemui dalam acara Sarasehan bersama Menkominfo di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Budi optimistis angka tersebut akan tercapai di masa pemerintahan Prabowo—Gibran. Dia pun menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya agar kecepatan rata-rata internet di Indonesia mampu mencapai 100 Mbps dalam 4–5 mendatang.

Di sisi lain, kecepatan internet di Indonesia yang hanya 25 Mbps sangat jauh tertinggal dengan China yang mampu mencapai 160 Mbps. Meski begitu, Budi menuturkan bahwa kecepatan rata-rata internet di Indonesia naik 10 kali lipat sejak 2014 silam yang hanya 2,5 Mbps.

Lebih lanjut, Budi menyebut bahwa terjadi peningkatan konektivitas selama satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014–2024.

Budi menilai bahwa Presiden Jokowi telah menghadirkan kemudahan dalam ekosistem bisnis dan telah berupaya untuk membangun sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia.

Menurut catatan Budi, dalam 10 tahun terakhir, pemerintah telah mengupayakan agar cakupan sinyal dan internet kian meluas.

Pada 2014, Budi menyampaikan tingkat penetrasi internet di Indonesia hanya 88,1 juta jiwa. Selang 10 tahun kemudian, penetrasi internet telah mencapai sebanyak 221,5 juta jiwa atau hampir 80% masyarakat Indonesia pada 2024, demikian data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2024.

“Dirjen saya bilang, ‘Pak Menteri itu sudah hampir 100%’, karena kalau 80% itu ditambah anak-anak sama ibu-ibu lansia enggak perlu internet. Kan yang balita belum perlu. Sama yang sudah lansia, kecuali lansia digital memerlukan tetap [internet],” ungkapnya.

Data Speedtest Global Index menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ke-83 dalam hal rata-rata kecepatan internet mobile pada Agustus 2024. Posisinya turun satu langkah dibandingkan bulan sebelumnya.

Di sana, tersaji kecepatan unduh internet di Indonesia mencapai 29,40 Mbps dengan unggah sebesar 13,63 Mbps, dan latensi sebesar 24 ms.

Di sisi lain, jika menengok kondisi rataa-rata kecepatan internet fixed broadband Indonesia menempati urutan ke-119, atau naik dua tingkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Agustus 2024, kecepatan rata-rata unduh internet fixed broadband di Indonesia mencapai 32,06 Mbps dengan kecepatan unggah sebesar 19,37 Mbps, dan latensi di angka 8 ms.

Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper