Masyarakat Berhemat, Harbolnas Diramal Tumbuh Melambat

Rika Anggraeni
Sabtu, 28 September 2024 | 09:00 WIB
Pedagang memasarkan produk sepatu melalui siaran langsung platform penjualan daring di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Pedagang memasarkan produk sepatu melalui siaran langsung platform penjualan daring di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang kerap terjadi saat tanggal kembar dinilai akan sedikit hambar tahun ini. Inflasi tinggi dan kemampuan daya beli masyarakat yang menurun membuat promo-promo yang ditawarkan perlu diramu lebih aktraktif lagi. 

Daya beli masyarakat yang melemah menjadi tantangan bagi platform e-commerce seperti Shop Tokopedia, Shopee, Lazada hingga Blibli yang kerap membuka harbolnas pada tanggal kembar 10.10, 11.11, dan puncaknya 12.12.

Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda melihat pertumbuhan belanja online Harbolnas tahun ini akan melambat dibandingkan tahun lalu.

Jika dibandingkan tahun lalu, Huda menyampaikan bahwa pertumbuhan belanja online Desember 2023 tumbuh 23,7% dibandingkan periode 2022. Untuk tahun ini, dia memperkirakan pertumbuhannya tidak akan mencapai 23,7%. 

“Saya melihat ada di angka 22–23% saja jika dibandingkan tahun lalu. Salah satu indikator pemicunya perlambatan konsumsi rumah tangga,” kata Huda kepada Bisnis, Jumat (27/9/2024).

Huda menyebut bahwa tekanan daya beli dan “berhemat” di perusahaan e-commerce bisa menjadi faktor penghambat pertumbuhan belanja Harbolnas.

Menurut Huda, produk yang akan melambat adalah produk berharga tinggi seperti elektronik. Sementara itu, produk fashion dan beauty care diramal masih cukup positif signifikan.

Sejalan dengan Harbolnas 2024, Huda menuturkan bahwa keamanan data harus tetap menjadi prioritas pemerintah dalam melindungi data pelanggan.

“Maka platform nampaknya wajib untuk meningkatkan keamanan siber mereka. Harusnya sih sudah comply, kalau tidak bisa masuk ke ranah pidana,” ujarnya.

Penampakan salah satu gudang e-commerce
Penampakan salah satu gudang e-commerce

Sementara itu, Shop Tokopedia masih menatap Harbolnas tahun ini cukup menarik. Perusahaan penawaran harga murah pada momen tersebut

Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce Aditia Grasio Nelwan mengatakan bahwa berbagai kampanye promosi akan diluncurkan dalam waktu dekat atau setiap tanggal kembar.

“Untuk membantu masyarakat mendapatkan berbagai produk kebutuhan dengan lebih terjangkau termasuk menjelang akhir tahun, Tokopedia dan ShopTokopedia menghadirkan berbagai kampanye. Salah satunya, Promo Guncang di setiap tanggal kembar,” kata Aditia kepada Bisnis, Jumat (27/9/2024).

Pada Promo Guncang 9.9 lalu, Aditia menyampaikan bahwa masyarakat bisa mendapatkan diskon hingga 90% dan flash sale Rp9.000.

Berdasarkan catatan perusahaan, promo ini telah terbukti membantu penjual di ekosistem Tokopedia dan ShopTokopedia dalam meningkatkan penjualan.

Begitu pun dengan Promo Guncang 5.5 dan 6.6 2024, yang masing-masing berhasil meningkatkan penjualan lebih dari 66% dan lebih dari 72%.

“Kami sangat mengapresiasi tingginya animo masyarakat dalam berbelanja di Tokopedia dan ShopTokopedia khususnya saat momen tanggal kembar,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Aditia, Tokopedia dan ShopTokopedia juga terus menghadirkan sederet kampanye di berbagai kategori produk. Misalnya melalui kampanye Beli Lokal, yang diluncurkan pada momen 12.12 2023 bersama pemerintah, untuk meningkatkan eksistensi karegori produk lokal dengan berbagai penawaran menarik, mulai dari diskon, flash sale, dan cashback.

Ada pula kampanye Fashion dan Beauty di Tokopedia dan ShopTokopedia yang juga menawarkan diskon, flash sale, dan cashback.

Lebih lanjut, Aditia mengungkap bahwa Tokopedia dan ShopTokopedia akan memberikan pengalaman belanja lebih baik di momentum tanggal kembar.

“Tokopedia dan ShopTokopedia pun akan terus berupaya memberikan pengalaman belanja yang lebih baik agar masyarakat bisa memenuhi berbagai kebutuhan termasuk di momen tanggal kembar,” ujarnya.

Pengguna memesan barang di Tokopedia
Pengguna memesan barang di Tokopedia

Sebelumnya, Compas.co.id, perusahaan riset pasar e-commerce Indonesia, memproyeksikan total nilai transaksi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 pada pasar Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) tumbuh 25,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6,7 triliun.

Jika menengok catatan Harbolnas tahun lalu, nilai penjualan mampu meningkat sebesar 23,7%, dengan total penjualan mencapai Rp5,4 triliun.

Co-founder & CEO Compas.co.id Hanindia Narendrata memprediksi hampir seluruh kategori di FMCG akan mengalami peningkatan pada 2024.

Kategori perawatan dan kecantikan akan melonjak 23,4%. Nilainya meningkat Rp800 miliar menjadi Rp3,7 triliun pada periode harbolnas 2024 dibanding tahun sebelumnya.

Kemudian, untuk kategori makanan, ibu dan bayi diprediksi meningkat cukup tinggi, masing-masing sebesar 32,4% dan 44,3%. Sedangkan kategori kesehatan diprediksi naik tipis 10,8%.

Narendrata menuturkan bahwa terdapat beberapa indikasi peningkatan nilai penjualan FMCG di e-commerce Indonesia sepanjang 2024. Salah satunya dari kategori perawatan dan kecantikan.

“Jika melihat data historikal dari dashboard Compas.co.id pada periode Harbolnas di 2023, jenis produk perawatan wajah meningkat 37% ke angka Rp1,1 triliun jika dibandingkan periode non-Harbolnas,” kata Narendrata 

Berdasarkan angka ini, lanjut Narendrata, perawatan wajah menjadi jenis produk yang paling berkontribusi terhadap peningkatan penjualan di periode Harbolnas 2023.

Riset Compas.co.id juga menunjukkan pertumbuhan penjualan kategori perawatan dan kecantikan bukan hanya ditopang oleh perawatan wajah, melainkan juga penjualan paket kecantikan.

Berdasarkan data periode Harbolnas 2023, kategori produk paket kecantikan meningkat 60% menjadi Rp345,9 miliar. Hal ini menandakan bahwa kategori produk perawatan wajah menjadi produk paling laris di Harbolnas tahun lalu.

Diikuti dengan beauty consumer di Indonesia yang cenderung menyukai paket kecantikan. “Bisa diartikan promo bundling produk cukup menjanjikan untuk pasar e-commerce Indonesia,” ungkapnya.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper