Menembus Pasar Global dengan Memanfaatkan Akses Internet

Rachmad Subiyanto
Kamis, 12 September 2024 | 12:15 WIB
Salah satu BTS 4G di daerah 3T. Kehadiran infrastruktur digital diharapkan dapat memangkas gap sehingga masyarakat di daerah tertinggal juga dapat terhubung dengan dunia yang luas lewat internet/sumber: Bakti
Salah satu BTS 4G di daerah 3T. Kehadiran infrastruktur digital diharapkan dapat memangkas gap sehingga masyarakat di daerah tertinggal juga dapat terhubung dengan dunia yang luas lewat internet/sumber: Bakti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA“Kami sudah beberapa kali mengirimkan produk ke luar negeri meskipun masih dalam jumlah yang kecil.”

Pernyataan itu disampaikan oleh Pemilik Ombak Food, Yosi, saat mengikuti pelatihan dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo 2022 silam. Yosi yang berasal dari Desa Sukarara, Lombok, Nusa Tenggara Barat, mengoptimalkan keberadaan infrastruktur jaringan internet untuk memperbesar usahanya.

Industri e-commerce atau dagang-el di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ini didukung oleh perkembangan penetrasi internet seiring dengan makin masifnya ketersediaan infrastruktur jaringan serta pergeseran perilaku konsumen dari belanja offline ke belanja online. Jumlah marketplace yang beroperasi di Indonesia pun mencapai lebih dari 20 situs.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, Gross Merchandise Value (GMV) atau nilai barang dagangan kotor menunjukkan nilai barang yang dijual melalui pasar pelanggan-ke-pelanggan (C2C) di Indonesia mencapai US$62 miliar. Angka ini terus melejit dibandingkan dengan kondisi pada 2019 yang baru mencapai US$25 miliar. Statista bahkan memproyeksi GMV dagang-el di Indonesia mencapai US$82 miliar pada 2025.

Potensi ini semakin membuka mata bahwa keberadaan pasar tradisional mulai bergeser, meskipun belum tergantikan, dengan keberadaan marketplace.

Rektor Universitas Lambung Mangkurat Ahmad Alim Bachri mengatakan saat ini hampir semua aspek kehidupan kita bergantung pada teknologi digital. Ahmad menyebutkan toko-toko tradisional mungkin akan kehilangan pangsa pasar karena tren belanja digital yang semakin dominan.

“Semua aspek kehidupan kini terhubung dengan teknologi digital, dan peran ini akan semakin besar dalam perekonomian nasional dan global," ungkapnya.

Karena itu, Ahmad berpendapat tidak ada keraguan bahwa penguasaan teknologi informasi akan menjadi penentu keberhasilan dalam persaingan global. "Siapa yang menguasai teknologi informasi akan menjadi pemenang dalam persaingan global," tegasnya.

Bakti Kominfo memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastruktur digital bagi seluruh wilayah Indonesia.

Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan peningkatan signifikan jumlah UMKM yang go-digital, dari 13% pada 2020 menjadi 25% pada 2023. Akses Internet merupakan salah satu inisiatif Bakti Kominfo untuk memperluas akses internet ke seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau layanan data. 

Peran Bakti Kominfo tidak sekadar membangun infrastruktur digital namun juga mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi digital. Masyarakat penerima manfaat program utama Bakti Kominfo diberdayakan agar dapat memanfaatkan infrastruktur TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang telah dibangun, sehingga akselerasi ekonomi digital di masyarakat khususnya di daerah 3T dapat dioptimalkan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper