BMKG: Kemunculan Gempa Megathrust Tak Bisa Diramalkan

Mutiara Nabila
Rabu, 28 Agustus 2024 | 08:30 WIB
Megathrust RI/esdm.go.id
Megathrust RI/esdm.go.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Belakangan masyarakat Indonesia dibuat khawatir akan datangnya bencana gempa besar Megathrust yang disebut "tinggal menunggu waktu". Namun, ternyata BMKG juga tak bisa meramalkan kapan gempa tersebut bakal terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengatakan bahwa Megathrust bukan suatu hal baru, dan bukan baru akan terjadi sekali. Selain itu, BMKG juga menegaskan bahwa peringatan yang diumumkan belakangan ini bukan "peringatan dini". 

Peringatan tersebut muncul karena wilayah keberadaan Zona Megathrust di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut disebut para ahli sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. 

Seismic gap tersebut harus diwaspadai karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

BMKG menyebutkan terkait dengan peringatan gempa di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut "tinggal menunggu waktu" dikarenakan kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar, namun tidak berarti akan segera terjadi gempa dalam waktu dekat. 

Peringatan diberikan sebab segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah merilis gempa besar, sementara Selat Sunda dan Mentawai-Siberut hingga saat ini belum terjadi.

"Tapi untuk kapan waktunya sama sekali tidak dapat diramalkan dan tidak dapat diprediksi," kata Daryono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, saat dihubungi Bisnis, Selasa (27/8/2024).

Daryono menambahkan, peringatan tersebut juga diberikan agar seluruh masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan terkait bisa mempersiapkan diri apabila di masa mendatang ada bencana alam seperti Megathrust.

"Persiapan yang perlu dilakukan antara lain mewujudkan upaya mitigasi yang konkret, bukan mitigasi formalistik. Wujudkan nyata bangunan tahan gempa berbasis buiding code yang merujuk sumber gempa maksimum di daerah masing-masing. Wujudkan tata ruang kota dan pantai yang aman berbasis risiko gempabumi dan tsunami," ujarnya.

Selain itu masyarakat juga diimbau untuk memastikan menguasai keterampilan cara selamat saat terjadi gempa bumi dan tsunami.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper