Mitratel (MTEL) Bidik Rasio Operator Pengguna Menara Sentuh 1,56x pada 2024

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 6 Agustus 2024 | 09:29 WIB
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menargetkan rasio operator penyewa menara perusahaan atau tenancy ratio pada tahun ini mencapai 1,56x. 

Jumlah tersebut meningkatkan sekitar 0,5 basis points (bps) dibandingkan dengan 2023 yang sebesar 1,51x. 

“Kami targetkan hingga akhir tahun pada 1,56x, dengan ada tambahan 3.000 tenant,” kata Direktur Bisnis Mitratel Agus Winarno, Senin (5/8/2024). 

Agus optimistis dapat mencapai target tersebut seiring dengan jumlah menara yang terus bertambah. Menara-menara baru tersebut turut menambah jumlah pengguna menara di perusahaan. 

Untuk diketahui, secara total Mitratel mengoperasikan 38,581 menara pada semester I/2024 atau naik 5,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada November 2021, Mitratel sempat menyampaikan bahwa perusahaan menargetkan dalam 5 tahun ke depan dapat meningkatkan tenancy ratio menjadi 1,95x. Hal ini menandakan ruang pertumbuhan Mitratel untuk mencapai target masih lebar. 

Adapun jumlah penyewa Mitratel mencapai 59.598 penyewa atau naik 7,1% year on year/Year dari 54.718 penyewa pada semester I/2023. 

Dengan jumlah puluhan ribu menara tersebut, Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp4,45 triliun atau naik 7,8% YoY. 

Mayoritas pendapatan (53%) Mitratel berasal dari Telkomsel, diikuti oleh Indosat Ooredoo Hutchison (20%), XL Axiata (12%), Telkom (8%) Smartfren (5%) dan lain-lain 5%.

Kontribusi pendapatan yang disumbangkan oleh operator di luar big four melejit hingga 103% YoY sementara itu untuk operator empat besar, pertumbuhan kontribusi paling signifikan berasal dari XL Axiata yang tumbuh 31,1% YoY.

Sebelumnya,Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan bahwa perusahaan telah membangun 121 menara baru menjadi 38.135 menara pada kuartal I/2024.

Hendra menuturkan bahwa pada awalnya, terdapat 1.000 pembangunan tower baru, namun hingga saat ini angkanya sudah mencapai lebih dari 1.000 order.

Kehadiran Starlink tidak memberi pengaruh terhadap rencana operator seluler dalam memperluas jaringan ataupun meningkatkan kapasitas di daerah eksisting. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper