Indosat (ISAT) Ungkap Tujuan Investasi 2G di Tengah Era 4G dan 5G

Rika Anggraeni
Kamis, 1 Agustus 2024 | 08:05 WIB
Logo Indosat Ooredoo Hutchison/Dok. Indosat
Logo Indosat Ooredoo Hutchison/Dok. Indosat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison masih menambah stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) berteknologi 2G pada semester I/2024, di tengah era 4G dan 5G sebagai infrastruktur penunjang layanan data.

Seperti diketahui, Indosat mengelola 52.149 BTS 2G pada Juni 2024 atau naik 6,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 48.860 BTS 2G. Alhasil, BTS 2G Indosat bertambah 3.289 unit pada semester I/2024.

Sementara itu, BTS 4G yang dikelola Indosat juga terpantau tumbuh dua digit sebesar 13% yoy dari 166.536 unit menjadi 188.218 unit. Peningkatan BTS juga terjadi pada jaringan 5G yang naik 14,4% yoy dari 90 BTS menjadi 103 BTS.

Secara keseluruhan, Indosat mengalami peningkatan BTS dari 215.486 unit pada Juni 2023 menjadi 240.470 unit pada Juni 2024.

SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan bahwa emiten bersandi saham ISAT itu memiliki misi menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.

Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, lanjut Steve, Indosat terus melakukan perluasan jangkauan dan meningkatkan kualitas jaringan hingga ke pelosok perdesaan.

“Kami tetap membangun BTS 2G untuk melengkapi kapabilitas BTS 4G dengan mempertimbangkan adanya sebagian pelanggan yang hanya membutuhkan layanan telekomunikasi dasar, seperti telepon dan sms dengan menggunakan feature phone,” kata Steve kepada Bisnis, Rabu (31/7/2024).

Steve menyampaikan bahwa Indosat secara berkala mengkaji strategi untuk memperluas dan meningkatkan kualitas jaringan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, termasuk mengimplementasikan teknologi terkini seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning pada infrastruktur jaringan.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, Indosat mengantongi 100,9 juta pelanggan. Pelanggan ISAT naik hingga 900.000 pelanggan dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya 100 juta pelanggan.

Secara terperinci, peningkatan pelanggan Indosat berasal dari pelanggan pra bayar yang naik 1 juta pelanggan, dari 98,4 juta pelanggan pada semester I/2023 menjadi 99,4 juta pelanggan pra bayar pada periode yang sama tahun ini.

Di sisi lain, pelanggan pascabayar Indosat turun dari 1,6 juta pelanggan semester I/2023 menjadi 1,5 juta pelanggan pada semester I/2024.

Sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan, Indosat mencatat rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) gabungan naik 10,5% yoy dari Rp34.300 menjadi Rp37.900.

Dari sana, ARPU pasca bayar naik dua digit, yakni 31,9% yoy atau naik dari Rp70.000 menjadi Rp92.300, sedangkan ARPU pra bayar naik 9,8% yoy menjadi Rp37.100 dari sebelumnya Rp33.800.

Sementara itu, trafik data mengalami peningkatan sebesar 13,4% yoy pada paruh pertama 2024, dari 7.027 PB menjadi 7.965 PB. Di sisi lain, rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan Indosat turun menjadi 5,7 menit atau turun 24,3% yang disebabkan tren di industri atas penurunan layanan suara.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper