Mitratel (MTEL) Punya Serat Optik 37.602 Kilometer, FTTT Tumbuh Melandai

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 30 Juli 2024 | 07:56 WIB
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel memiliki serat optik (fiber optic) sepanjang 36.620 kilometer pada semester I/2024 atau bertambah sekitar 10.333 kilometer dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun, jika dibandingkan dengan 2022-2023, penambahan serat optik baru yang terhubung ke menara pada tahun ini lebih sedikit. 

Diketahui, pada periode semester I/2022 - semester I/2023, Mitratel mampu membangun serat optik ke menara (fiber to the tower/FTTT) sepanjang 27.269 kilometer serat optik. Sementara itu, secara tahunan pada semester I/2024 penambahan hanya sekitar 10.333 kilometer. 

FTTT menjadi nilai tambah dalam bisnis menara saat ini seiring dengan kebutuhan operator seluler dalam menghadirkan internet cepat ke daerah yang menjadi target pasar. 

Dari sisi geografis, peningkatan panjang serat optik terbanyak terjadi di Sumatra dengan pertumbuhan mencapai 76% year on year/YoY menjadi 7.979 Km. Diikuti Sulawesi dengan pertumbuhan 37,7% YoY menjadi 8.300 Km. 

Kalimantan atau pulau Ibu Kota Negara (IKN) terbangun penggelaran serat optik bertambah 26,5% YoY menjadi 3.702 Km. Pulau Jawa meningkat 26,4% YoY menjadi 16.417 Km. Sementara itu Maluku dan Papua stagnan dengang panjang serat optik tergelar hanya 115 kilometer. 

Merujuk pada laporan info memo, pada semester pertama/2024, Mitratel telah memiliki 38.581 menara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan membangun 567 menara baru. 

Dengan jumlah menara yang dimiliki, hal ini menjadikan Mitratel sebagai penyedia menara terbesar di Asia Tenggara dari sisi jumlah kepemilikan menara. 

Penyebaran menara yang dimiliki Perseroan terdiri dari 41% berlokasi di Jawa dengan jumlah menara sebanyak 15.974 menara dan sisanya 59% atau 22.607 menara berada di luar Jawa dimana komposisi ini sejalan dengan langkah strategis yang dimiliki oleh Mitratel untuk menangkap peluang dari pasar atas langkah operator seluler untuk mengembangkan bisnisnya keluar Jawa. 

Hal ini juga terefleksikan dari pertumbuhan penambahan tenant yang dimiliki Perseroan di luar Jawa sebesar 8%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang pertumbuhannya sebesar 6%.

Manajemen Mitratel dalam keterangan resminya menjelaskan sepanjang semester I/2024, MTEL mencatatkan pertumbuhan kinerja tercermin dengan pendapatan mencapai Rp4,45 triliun. Pendapatan ini meningkat 7,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) dan laba bersih MTEL menembus Rp1 triliun.

“Pertumbuhan pendapatan dipacu oleh kuatnya kinerja operasional yang terlihat pada peningkatan jumlah menara, pertumbuhan tenant, dan penggelaran fiber optic,” ujar Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan resminya, Senin (29/7/2024). 

Dia juga menuturkan tenancy ratio ikut membaik menjadi 1,52 kali dari posisi tahun sebelumnya sebesar 1,49 kali. Hal ini menunjukkan Mitratel mampu mengoptimalkan aset dan berhasil menyelaraskan antara kebutuhan ekspansi dengan ketersediaan alat produksi.

 

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper