UMKM Ungkap Peluang dan Tantangan saat Menggunakan Video Pendek TikTok

Rika Anggraeni
Kamis, 18 Juli 2024 | 07:00 WIB
Pedagang memasarkan produk sepatu melalui siaran langsung platform penjualan daring di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Pedagang memasarkan produk sepatu melalui siaran langsung platform penjualan daring di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Fitur video pendek TikTok memberikan peluang sekaligus tantangan bagi UMKM. Hadirnya fitur ini tidak serta merta membuat bisnis melesat tanpa mengetahui cara pemakaian yang tepat. 

Operation Manager Redshroom Store Raymond Mario mengatakan tokonya baru bergabung di TikTok sekitar 2023 lalu. Redshroom Store menjual berbagai macam sepatu bot.

Selama bergabung, menurutnya, cara berjualan di TikTok dengan platform e-commerce jauh berbeda, khususnya saat memanfaatkan fitur video pendek.

Misalnya saja, dia mengungkap bahwa saat menjajakan produk di TikTok, tantangannya adalah menarik perhatian konsumen di tengah ribuan video di platform tersebut. 

Tidak hanya bisa sekadar mengandalkan foto dan mengiklankan produk saja, juga harus mengandalkan cara lain agar menarik perhatian konsumen.

Raymond mengatakan bahwa TikTok memberikan warna baru dalam interaksi UMKM dengan konsumen, terutama ketika melakukan promosi produk secara live streaming.

Menurutnya, aset yang berharga di TikTok adalah video pendek atau (short video) atau video pendek yang bisa menghasilkan penjualan. Bahkan, dia mengaku bahwa sebanyak 25% omzet yang dihasilkan Redshroom berasal dari short video di TikTok.

“Jadi yang lebih long lasting dan penting di tiktok itu shortnya. Itu yang penting,” ujarnya di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Raymond mengatakan dirinya juga mengikuti Kelas Bisnis UMKM. Melalui kelas bisnis UMKM yang dihelat TikTok, omzet yang dikantongi Redshroom Store melonjak hingga 90% dibanding sebelum mengikuti program ini.

Meski demikian, Raymond menyebut bahwa program pelatihan #MajuBarengTikTok telah memungkinkan UMKM untuk memahami secara mendalam menggunakan ekosistem TikTok, memahami audiens TikTok dengan baik, serta meningkatkan pertumbuhan bisnis.

TikTok Indonesia mengeklaim telah melatih 8.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui program Kelas Bisnis UMKM. 

Head of SMB TikTok Indonesia Pandu Nitiseputro menuturkan bahwa nilai ekonomi Indonesia diproyeksikan mampu mencapai US$146 miliar atau sekitar Rp2.537 triliun (asumsi kurs Rp16.145 per dolar AS) pada 2025 mendatang. Adapun pada 2021, nilai ekonomi digital Indonesia yang datang dari UMKM telah mencapai US$70 miliar.

“Untuk mendukung percepatan tersebut [ekonomi digital Indonesia], Maju Bareng TikTok hadir sebagai program untuk membantu mengembangkan bisnis melalui platform seperti TikTok,” kata Pandu dalam acara Kelas Bisnis UMKM Maju Bareng TikTok di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Pandu menyampaikan bahwa program ini berlangsung tiap kuartal, di mana para pelaku UMKM mendapatkan berbagai kelas pelatihan yang berfokus pada peningkatan keterampilan digital untuk memajukan bisnis. 

Tercatat, Kelas Bisnis UMKM #MajuBarengTikTok telah melatih lebih dari 8.000 pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper