File PDN Disebut Belum Dapat Dibuka Pakai Kunci dari Peretas Brain Cipher

Rika Anggraeni
Minggu, 7 Juli 2024 | 17:49 WIB
Kode komputer dan teks ditampilkan di layar komputer. Bloomberg/Chris Ratcliffe
Kode komputer dan teks ditampilkan di layar komputer. Bloomberg/Chris Ratcliffe
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pakar keamanan siber menyebut bahwa kunci dekripsi yang dibagikan kelompok peretas Brain Cipher untuk membuka file di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 belum dapat dipergunakan.

Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel A. Pangerapan saat melakukan konferensi pers terkait pengunduran dirinya. Dia menyebut kunci dekripsi bisa dipergunakan untuk membuka file PDNS 2 yang terkunci.

“Namun, berdasarkan sumber internal BSSN [Badan Siber dan Sandi Negara] bahwa decryptor tersebut belum dapat dipergunakan untuk membuka file yang terkunci dan masih terus dicoba,” kata Pengamat dan Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha kepada Bisnis, dikutip pada Minggu (7/7/2024).

Sebelumnya, Kemenkominfo menyatakan bahwa kunci enkripsi yang diberikan peretas Brain Cipher telah berhasil membuka sampel data PDNS 2 di Surabaya.

Direktur Jenderal Aplikasi & Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa saat ini sistem layanan PDNS 2 tetap dilakukan pemulihan, seiring dengan kunci yang diberikan secara percuma dari peretas. Semuel menyampaikan bahwa pemulihan data itu sedang dilakukan, sebab ada banyak data yang dikunci.

“Kami juga mendapatkan [kunci dekripsi], tetapi ini sedang dikerjakan, dan kita sudah coba di spesimen kita memang berhasil dibuka tapi kita belum tahu karena kan dikunci banyak. Itu sedang dikerjakan oleh teman-teman teknis,” kata Semuel dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Lebih lanjut, Semuel menyampaikan bahwa semua orang bisa mengunduh kunci dekripsi ransomware yang diberikan secara gratis dari Brain Cipher.

“Tadi malam, kita mencoba di spesimen yang kita miliki, itu bisa dibuka, itu saja, saya tidak tahu lebih lanjut,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa tim teknis telah mengambil data dari kunci dekripsi itu. “Apa itu spesimen? Waktu itu kita mengambil data, data yang dikunci ini, kita cobain kunci itu [dari Brain Cipher], itu yang dilaporkan, nanti ada waktunya untuk dijelaskan secara teknis,” jelasnya.

Meski demikian, Semuel mengaku dirinya tidak memiliki data lebih banyak terkait hal itu. Sebab, per 1 Juli 2024, Semuel telah mengundurkan diri dari jabatannya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper