Pakar Wanti-wanti Ancaman di Balik Rencana Brain Cipher Kasih Kunci Deskripsi PDNS 2

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 2 Juli 2024 | 15:01 WIB
Ilustarasi aktivitas peretasan atau hacking/dok.Kaspersky
Ilustarasi aktivitas peretasan atau hacking/dok.Kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar keamanan siber meminta pemerintah mewaspadai rencana peretas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang ingin memberikan kunci deskripsi pada rabu ini. Aktivitas tersebut merupakan anomali yang berisiko membuat data Indonesia makin tersandera.

Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja mengatakan tawaran peretas untuk membuka kunci PDNS 2 secara gratis sangat mencurigakan. Pasalnya, kelompok peretas tersebut meminta tebusan sebesar US$8 juta. 

Ardi curiga di balik data dibebaskan tersebut, jika benar, tersimpan file yang berbahaya yang mengancam data pemerintah secara lebih luas. Atau, kelompok tersebut mendapat tekanan dari kekuatan yang lebih besar sehingga akhirnya membuka data yang disita.  

“Jangan percaya, jangan-jangan kunci pembuka itu isianya ranjai-ranjau lagi di dalam sistem yang telah terinfeksi,” kata Ardi kepada Bisnis, Selasa (2/7/2024). 

Dia mengatakan di beberapa negara peristiwa peretas menawarkan kunci, yang tenyata di dalamnya berisi virus, pernah terjadi. Bahkan, peretas setekah memberi kunci dapat melakukan peretasan hingga tiga kali. 

Peretas memiliki kemampuan untuk menyimpan perangkat lunak jahat di dalam sistem, yang selama ini tidak diaktifkan. 

“Misal virus itu bisa aktif berdasarkan waktu, atau kata sandi tertentu,” kata Ardi. 

Senada, Ketua Umum Indonesia Data Center Provider Organization (Idpro) Hendra Suryakusuma tidak menyarankan pemerintah untuk menerima data dari peretas. Dia khawatir di dalam data tersebut telah diisi file berbahaya. 

“Data yang dikembalikan itu kemungkinan sudah tersimpan spyware di dalamnya. Jadi pemerintah sebaiknya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi terlebih dahulu,” kata Hendra. 

Dia juga mengatakan pemerintah untuk tidak mempercayai peretas yang sebelumnya meminta tebusan kepada Indonesia. Besar kemungkinan, data yang diberikan nanti berisi ransomware yang lebih berbahaya dari yang sebelumnya.

Sebelumnya,  Ramai di akun media sosial X (dahulu Twitter) @stealthmole_int, mengunggah bahwa peretas Brain Cipher akan merilis kunci deskripsi gratis pada hari Rabu terkait sistem Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang terkena serangan ransomware.

Dalam akun tersebut, @stealthmole_int menyampaikan bahwa peretas Brain Cipher ransomware akan merilis kunci deskprisi. Para peretas juga menekankan perlunya pendanaan dan spesialis keamanan siber.

“Kami berharap serangan kami menjelaskan kepada Anda betapa pentingnya membiayai industri dan merekrut spesialis yang berkualitas,” tulis @stealthmole_int, dikutip pada Selasa (2/7/2024).

Peretas ransomware Brain Cipher juga meninggalkan dompet monero untuk sumbangan ke mereka.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper