SpaceX Gandeng Raksasa Satelit Telespazio Perluas Jangkauan Komersil Starlink

Rahmad Fauzan
Rabu, 12 Juni 2024 | 08:00 WIB
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – SpaceX menjalin kerja sama dengan Telespazio dan Thales untuk memperluas jangkauan komersial layanan unit satelit Starlink. Nantinya, Starlink terintegrasi ke dalam jaringan konektivitas Telespazio.

Wakil Presiden Bidang Komunikasi Satelit Telespazio Alessandro Caranci menyebut perjanjian itu bertujuan memperkuat portofolio Telespazio di segmen industri satelit komunikasi.

“[Sehingga] memungkinkannya merespons kebutuhan institusi dan segmen industri strategis, seperti sektor energi dan maritim,” kata Caranci dikutip Bisnis dari Reuters pada Selasa (11/6/2024).

Sekadar informasi, Telespazio merupakan perusahaan joint venture antara divisi pertahanan Italia dan organisasi ruang angkasa bernama Leonardo yang sepenuhnya berada di kontrol oleh pemerintah Negeri Pizza.

Sementara itu, Thales merupakan perusahaan komunikasi berbasis satelit asal Prancis.

Elon Musk mengkomersilkan layanan satelit andalannya bisa dibilang cukup agresif. Baru-baru ini, perusahaan yang memiliki sekitar 60% dari 7.500 satelit di dunia itu juga mulai beroperasi di Indonesia.

Kendati pun dari sisi nilai investasi perusahaan tersebut tidak menggelontorkan modal dalam jumlah besar untuk operasinya di Tanah Air.

Berdasarkan keterangan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Starlink hanya mengucurkan modal senilai Rp30 miliar dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 3 orang.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarinves) Luhut Binsar Panjaitan bahkan yakin layanan satelit tersebut bakal menggantikan peran base transceiver station alias BTS.

Namun demikian, performa layanan yang dijual oleh Starlink bisa dibilang belum teruji. Terutama, dalam hal stabilitas sinyal yang bermasalah di salah satu pusat layanan kesehatan di Bali beberapa waktu lalu.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper