Akan Terjadi Ledakan Nova dalam Waktu Dekat, Apa Itu?

Restu Wahyuning Asih
Senin, 22 April 2024 | 16:54 WIB
Ilustrasi bintang di langit/pexels
Ilustrasi bintang di langit/pexels
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan mengalami fenomena alam bernama Ledakan Nova yang diperkirakan terjadi dalam waktu dekat ini.

Diprediksi, fenomena antariksa ini akan muncul pada bulan April hingga September 2024. Ledakan Nova diketahui sebagai fenomena langka yang hanya terjadi setiap 80 tahun sekali.

Apa Itu Ledakan Nova?

Nova berbeda dengan Supernova. Nova merupakan ledakan bintang yang memiliki massa kecil dan memicu ledakan termonuklir.

Fenomena ini terjadi pada sistem bintang biner yang berisi katai putih dan raksasa merah. Melansir dari situs resmi NASA, katai putih pada sisa padar bintang telah kehabisan bahan bakar nuklirnya.

Setelah itu ia akan menarik materi hidrogen dari bintang pendampingnya. Materi tersebut kemudian terakumulasi di permukaan katai putih dan akhirnya memicu ledakan termonuklir.

Ledakan tersebut menyebabkan katai putih menjadi terang secara signifikan, namun tidak mengakibatkan kehancuran bintang.

Secara sederhananya, ledakan Nova merupakan ledakan bintang baru yang terjadi akibat adanya interaksi dua sistem bintang.

Fenomena ini juga diketahui sebagai peristiwa di mana benda langit yang tadinya redup tiba-tiba menjadi terang sehingga menimbulkan kesan seperti bintang baru.

Kapan Ledakan Nova Terjadi?

"Saat kita menunggu nova, kenali konstelasi Corona Borealis, busur setengah lingkaran kecil di dekat Bootes dan Hercules. Di sinilah ledakan itu akan muncul sebagai bintang terang baru," tulis NASA dalam keterangan resminya.

NASA menuliskan, T Coronae Borealis atau T CrB, terakhir kali meledak pada tahun 1946. Kemudian para astronom yakin ledakan tersebut akan terjadi lagi antara Februari dan September 2024.

Sistem bintang yang biasanya berkekuatan +10, yang terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang, akan melonjak menjadi berkekuatan +2 selama peristiwa tersebut. Kecerahannya akan serupa dengan Bintang Utara, Polaris.

Ketika kecerahannya mencapai puncaknya, ia akan terlihat dengan mata telanjang selama beberapa hari dan lebih dari seminggu dengan teropong sebelum meredup lagi, mungkin selama 80 tahun berikutnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper